Sering Gunakan Mode Manual, Bahayakah Bagi Mesin Matic?

12

Serang, Satubanten – Mobil matic memang memiliki kenyamanan sendiri dalam berkendara terutama pada jalan perkotaan yang notabene macet sehingga kebanyakan kendaraan ini dimiliki dari konsumen perkotaan.

Namun saat ini kendaraan matic baik yang konvensional ataupun CVT, kerap dibekali dengan mode transmisi manual. Fitur ini berguna bagi pengendara untuk mendapatkan respon mesin yang lebih pas dengan kondisi berkendaranya.

Banyak pertanyaan apakah ketika kendaraan matic sering menggunakan transmisi manual apakah akan menjadi masalah?

Salah satu mekanik senior di Salah satu bengkel di Kota Serang mengatakan bahwa tidak ada batas waktu penggunaan mode manual. Penggunaan mode ini dapat digunakan bagi pemilik kendaraan di beberapa kondisi tertentu.

“Pada kondisi tertentu, manual mode pada transmisi IVT Hyundai Creta maupun Hyundai Stargazer seringkali digunakan, utamanya pada jalanan menanjak dan menurun supaya mendapatkan torsi untuk menanjak, serta engine braking untuk jalanan menurun,” ucap Babe.

Yang perlu diingat adalah pada saat menggunakan mode manual ini dapat membuat kinerja mesin kurang natural. Dan Jika kita memindahkan gigi kepada yang lebih rendah dari yang disarankan oleh ECU, maka putaran mesin akan lebih tinggi.

“Namun, yang perlu diingat adalah kecepatan mesin alias RPM. Jika mobil terus menerus berada di putaran tinggi, hal ini akan menyebabkan mesin panas dan transmisi panas,” ucapnya.

Hal tersebut akan menyebabkan mesin menjadi panas sehingga dapat mempercepat degradasi komponen, terutama oli mesin maupun transmisi,” lanjutnya.

Jadi, penggunaan mode manual pada kendaraan matic bisa digunakan secara terus menerus. ( Sbs/Mhs)

Comments are closed.