Pandeglang, Satubanten – Menanggapi isu yang mengancam pesisir pantai yang ada di Kabupaten Pandeglang berpotensi ancaman gempa megathust, pemuda kampung Mataram Desa Sukarame Kecamatan Carita Kabupaten Pandeglang Banten menggelar istighosah bersama.
Kegiatan istighosah itu laksanakan lapangan di villa pondok chery Kampung Mataram pada kamis malam, (29/8/2024).
Berdasarkan informasi yang dihimpun wartawan Satu Banten, selain tokoh masyarakat (Tokmas) dan tokoh agama (Toga) Kampung Mataram serta warga,hadir pula para tokoh agama dari Kampung Sambodo dan sekitarnya, juga tokoh agama dari Pasauran Kecamatan Cinangka Kabupaten Serang.
Sementara itu panitia pelaksana kegiatan istighosah bernama Ahmad Daerobi atau lebih dikenal dengan sebutan Obie menyampaikan, bahwa kegiatan ini terselenggara akibat adanya isu yang santer beredar di masyarakat , akan terjadi adanya bencana gempa megathust.
Obie juga mengatakan bahwa lokasi Kampung Mataram ini pernah terkena bencana tsunami pada 22 Desember 2018.
Dari kejadian itu juga Ia, bergerak bersama para pemuda, mengajak Tokmas dan Toga yang ada di Kampung Mataram untuk menggelar istighosah serta doa bersama, paparnya.
Adapun yang memimpin istighosah itu adalah ustad Ade dari Pasauran Kecamatan Cinangka Kabupaten Serang, ucapnya.
Ia juga berterima kasih kepada Tokmas dan Toga serta masyarakat yang hadir di tempat ini, juga minta maaf atas segala kekurangan atas tempat yang kurang memadai juga jamuan yang seadanya, katanya.
Tidak lupa juga dia ucapkan terima kasih kepada para donatur yang telah menyisihkan atau menyumbangkan tenaga, pikiran serta materi, sehingga istighosah ini bisa terselenggara dengan baik, ujarnya.
Semoga Allah SWT selalu melindungi masyarakat Kampung Mataram dan sekitarnya dari segala bencana atau musibah, tuturnya.
Walaupun persiapan untuk istighosah ini secara dadakan, tetapi dia merasa puas dengan kehadiran peserta istighosah yang cukup membludak, pungkasnya.
Comments are closed.