PANDEGLANG, Satubanten – Para nelayan dan petani di Kecamatan Labuan, Pandeglang, menyampaikan keluh-kesahnya kepada Bakal Calon (Balon) Wakil Bupati Pandeglang, Diana Jayabaya atas kondisi yang dialami oleh para nelayan di wilayah tersebut.
Ada beberapa keluhan yang disampaikan para nelayan di Desa Teluk, Kecamatan Labuan, tersebut diantaranya, masalah hambatan terhadap kapal nelayan yang keluar masuk muara atau dermaga yang terhambat oleh kondisi muara yang sudah mengalami pendangkalan dan penyempitan.
Kemudian, keluhan lainnya tentang bantuan kapal nelayan, pembayaran hasil tangkapan ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang tidak dibayar langsung setelah lelang, serta permodalan usaha bagi para istri-istri nelayan.
Seperti yang disampaikan oleh kasepuhan nelayan di Desa Teluk, Labuan, Dahlan mengungkapkan, bahwa sudah beberapa kendala yang dialami oleh para nelayan di Desa Teluk. Yaitu soal kondisi muara yang saat ini sudah mengalami pendangkalan dan penyempitan, sehingga keluar masuk kapal nelayan terhambat.
“Akibat adanya hambatan itu, membuat aktivitas para nelayan tidak lancar. Karena keluar masuknya kapal nelayan itu terhambat oleh kondisi muara dan dermaga,” ungkapnya saat dikunjungi Diana Jayabaya, Rabu (24/7/2024).
Disampaikannya lagi, kondisi muara di perairan laut Labuan yang menjadi hambatan para nelayan ini sudah berlangsung sejak beberapa tahun lalu, dan belum ada penanganan serius dari pihak pemerintah.
“Untuk itu, harapan besar kami bahwa Ibu Diana Jayabaya bisa memberikan solusi bagi para nelayan atas kendala-kendala yang dialami oleh kami,” katanya.
“Selain itu, harapan kami kepada Ibu Diana, agar bisa membantu kami dalam mengoptimalkan sarana usaha nelayan kami seperti kapal yang sudah tidak layak pakai, bisa dibantu supaya usaha kami bisa lancar,” sambungnya.
Keluhan lainnya juga disampaikan oleh nelayan lain, Marjuki mengaku, maslah lain yang saat ini menjadi keluhan nelayan yaitu soal pembayaran hasil tangkapan ikan para nelayan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang tidak dibayar langsung oleh pihak TPI setelah lelang ikan dilakukan.
“Kami ingin ikan hasil tangkapan kami dibayar langsung oleh pihak TPI, supaya kami bisa langsung menikmati hasil usaha kami. Tapi yang saat ini terjadi, pembayaran ikan di TPI tidak langsung, melainkan harus nunggu dua sampai tiga hari setelah lelang,” ujarnya.
Salah seorang istri nelayan Teluk, Dini mengaku, jika sedang musim paceklik atau barat, para nelayan di Teluk tidak bisa melakukan aktivitas. Makanya diharapkan ada bantuan permodalan usaha bagi para istri nelayan untuk usaha, sehingga ketika suami tidak bisa melaut maka ada usaha lain.
“Kami istri nelayan selama ini membutuhkan modal usaha, karena ketika musim barat suami kami menganggur. Jika kami punya modal usaha, maka ada usaha alternatif ketika musim paceklik tiba,” keluhnya lagi.
Selain nelayan, keluhan tersebut juga disampaikan oleh para petani di Desa Banyubiru dan Caringin, Kecamatan Labuan. Para nelayan di wilayah itu menginginkan ada bantuan penanganan bendungan Cisurog yang ambrol beberapa waktu lalu.
“Bendungan Cisurog yang ambrol beberapa waktu lalu sampai saat ini belum ditangani oleh pemerintah. Sehingga dapat menghambat terhadap produksi pertanian para petani di sini,” kata Madhani, mantan Kepala Desa Banyubiru, Labuan, Pandeglang.
“Saat ini perbaikan kami lakukan secara swadaya, karena tidak ada bantuan pemerintah. Kami iuran per orang sebesar Rp 30 ribu, supaya air bisa mengalir area pertanian kami,” sambungnya.
Sementara, Balon Wakil Bupati Pandeglang, Diana Jayabaya mengaku, aspirasi dari para nelayan ini menjadi prioritas bagi dirinya bersama Balon Bupati Pandeglang, Fitron Nurihsan. Karena para nelayan ini merupakan aset pemerintah yang punya kontribusi besar bagi Pemkab Pandeglang.
“Ini akan jadi program prioritas bagi kami Fitron-Diana, karena ini aset Pemkab Pandeglang, semoga persoalan-persoalan yang dialami para nelayan dan petani dapat diselesaikan,” ungkap Diana Jayabaya.
Memang lanjut Diana, masih banyak yang perlu dibenahi di Pandeglang ini, mulai dari infrastruktur jalan, pendidikan, kesehatan dan sektor lainnya yang perlu dibenahi ke depan.
“Terkait pembayaran yang tidak kes kesan yang dialami nelayan, itu juga jadi prioritas kami ke depan, agar kesejahteraan nelayan ini terwujud,” tandasnya.
Comments are closed.