Berkah Zakat, Syahrul Tamatan SMK Jadi Videografer Profesional Yang Keliling Dunia

163

Satubanten.com- Ini kisah tentang Syahrul, seorang pemuda yang berasal dari keluarga sederhana dan hanya mampu menyelesaikan pendidikannya sampai jenjang SMK. Meski hidup dengan banyak keterbatasan, Syahrul pemuda asal Desa Cinangneng, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor ini sudah berhasil menjadi videografer profesional dan membuatnya bisa keliling dunia.

Selepas lulus SMK, Syahrul sempat menjalani profesi sebagai tukang jahit di sekitar rumahnya. Sebenarnya dia tidak mahir dalam menjahit. Tetapi karena kebutuhan sehari- hari yang mendesak untuk dipenuhi, Syahrul memutuskan untuk menjalani profesi tersebut. Saat itu Syahrul menekuni pekerjaannya hingga akhir 2012, sebelum akhirnya memutuskan untuk mengikuti kegiatan pendidikan dan latihan (diklat) di Rumah Gemilang Indonesia (RGI) angkatan ke-8 jurusan fotografi dan videografi.

Siapa sangka, keputusannya untuk bergabung di RGI mampu membawa perubahan besar dalam hidupnya. Syahrul pemuda desa biasa kini dapat berkeliling dunia berkat kemampuan profesional yang dimilikinya.

Lulus dari RGI Syahrul kini bekerja di salah satu rumah produksi di Jakarta, Kolam Ikan Creative Communication sebagai videografer. Baru-baru ini, tepatnya pada tanggal 8-18 Agustus 2022, Syahrul mendapatkan kesempatan untuk terbang ke Perancis dan Kantor PBB di Jenewa, Swiss sebagai viedografer dalam program Diaspora Indonesia yang nantinya akan ditayangkan di stasiun televisi swasta.

Bukan hal yang mudah bagi Syahrul untuk mencapai titik ini. Kisah suksesnya dimulai saat Syahrul mencoba untuk menggapai mimpinya demi mengubah keadaan perekonomian semakin baik dengan belajar di RGI. Selama di RGI ia mengaku banyak mendapat ilmu baru di bidang fotografi dan videografi.

Saya belajar cara motret, shooting video, editing, dan bikin video berita. Alhamdulillah, di RGI instrukturnya baik-baik, kata Syahrul.

Selama menjalani pendidikan di RGI, Syahrul tidak hanya mendapat bekal pelatihan keterampilan. Dia juga mendapat pengetahuan agama, agar saat lulus tidak hanya ahli di bidangnya, namun juga berakhlakul karimah.

Syahrul kerap menjalankan amalan shalat tahajud, shalat subuh berjamaah, shalat dhuha, dan membaca Alquran surat Al Waqiah bersama santri lainnya. Kegiatan ini memang dianjurkan untuk dikerjakan para santri RGI.

Saya nggak menyangka sebelumnya. Yang jelas, semua sudah diatur sama Allah SWT dan saya sangat bahagia, kata Syahrul. Selain Perancis dan Swiss Syahrul juga pernah pergi ke Jepang, Singapura, Thailand, Malaysia, Belanda, Inggris, Norwegia, Swedia, Turki, dan Arab. Kerja keras dan doa telah membawa Syahrul pada pintu kesuksesan. Syahrul pun berpesan untuk selalu berbagi atau bersedekan kepada mereka yang membutuhkan, hal ini dilakukan agar kita senantiasa mendapatkan keberkahan dalam kehidupan.

RGI tempat Syahrul belajar adalah adalah pusat pemberdayaan pemuda yang berlokasi di Sawangan, Depok yang telah menebar nilai-nilai kemandirian kepada ribuan generasi muda produktif putus sekolah dari berbagai kota se-Indonesia. Program yang didesain dan dijalankan oleh LAZ Al Azhar sejak tahun 2009 ini telah menjadi model solusi pengurangan angka pengangguran khususnya pemuda yatim dari keluarga kurang mampu. (Sbs)

Comments are closed.