Angka Gizi Buruk Dan Stunting di Kota Serang Masih Tinggi, Pemerintah Pusat Akan Kucurkan Bantuan Senilai 2 Miliar

184

Satubanten.com –  Lagi lagi kasus Gizi Buruk di wilayah kota Serang  masih sangat tinggi. Untuk mengurangi angka gizi buruk dan stunting, pemerintah pusat akan mengucurkan bantuan melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang senilai Rp2 miliar.Kepala Dinkes Kota Serang Hasanudin menyebutkan, bantuan akan bergulir akhir tahun 2022.

“Bantuan tambahan ini sekitar dua miliar lebih dari pemerintah pusat untuk mengatasi kasus gizi buruk dan stunting,” kata Hasanudin di Aula Setda Kota Serang, Kamis (14/12/2022).

Ia menjelaskan kasus gizi buruk dan stunting masih terbilang tinggi di Ibukota Provinsi Banten hingga menyentuh 1.910 orang. Dari pendataan yang dilakukan, Kecamatan Kasemen menempati peringkat paling tinggi angka gizi buruk.

“Kasus stunting dan gizi buruk di Kota Serang paling banyak terjadi di Kecamatan Kasemen.  “Selain persoalan tingginya angka kemiskinan, Kecamatan Kasemen juga merupakan wilayah yang memiliki permasalahan sangat kompleks, terutama pada bidang kesehatan,” ujar Ahmad Hasanudin Kepala Dinas Kesehatan Kota Serang.

Pada dasarnya, lanjut dia, gizi buruk disebabkan Mulai dari pendidikan orangtua, pola makan, pola asuh, hingga faktor ekonomi keluarga. Kekurangan asupan nutrisi dalam jangka waktu tertentu membuat berat badan anak turun dan memicu timbulnya gizi buruk.

Anak dengan gizi buruk akan mudah mengalami infeksi karena kekebalan tubuhnya rendah. Selain itu, anak dengan gizi buruk juga memiliki intelligence quotient (IQ) atau tingkat kecerdasan rendah.

Untuk itu bulan Desember ini masih berjalan yah (pendataan dan sosialisasi). Gizi buruk ini harus diselesaikan secara bersama-sama. Maka dari itu kita ada namanya konvergensi untuk menyelesaikan kasus stunting,” ungkapnya.

Ditanya mengenai anggaran untuk penanganan gizi buruk di Kota Serang pihaknya enggan menyebutkan. “Yang pasti kami dapat bantuan tambahan dari pemerintah pusat untuk mengatasi kasus stunting dan gizi buruk di Kota Serang,” jelasnya. (**)

 

Comments are closed.