Mungkin sampai saat ini masih banyak yang beranggapan bahwa vaping atau rokok elektrik lebih ringan dibandingkan rokok tembakau. Sebenarnya pendapat ini kurang tepat. Sebelum anda menggunakanya mari simak dulu penjabaran bahaya vaping atau vape terhadap tubuh kita.
Meski dalam vape tidak mengandung zat berbahaya seperti rokok tembakau bukan berarti vape lebih aman justru dibalik itu semua ada zat kimia yang berbahaya didalamnya, seperti nikotin, asetaldehida, akrolein, propanal, formaldehida, logam berat, dan diasetil, yang hampir sama dengan rokok tembakau.
Berikut adalah 5 Bahaya Vaping yang Perlu Anda Waspadai, di antaranya:
1. Menyebabkan ketagihan
Sama seperti rokok tembakau, vape juga mengandung nikotin yang dapat menyebabkan ketergantungan nikotin. Nikotin yang terkandung dalam vape dapat merangsang otak melepaskan hormon dopamin dalam jumlah banyak, sehingga mengakibatkan efek ketergantungan.
Jadi bukannya berhenti meroko malah kita hanya berpindah dari tembakau ke cairan.
2. Membahayakan paru-paru
Meski tidak memakai tembakau, bukan berarti bahaya vaping lebih ringan daripada rokok tembakau. Pasalnya, rokok elektronik tetap memiliki kandungan nikotin yang dapat meningkatkan risiko peradangan pada paru-paru dan mengurangi kemampuan jaringan pelindung di paru untuk melindungi organ paru.
Kandungan bahan tambahan pada rokok elektronik juga bisa menimbulkan risiko kesehatan. iasetil yang terkandung di vape dapat menyebabkan munculnya penyakit bronkiolitis obliterans, atau lebih dikenal sebagai paru-paru popcorn (popcorn lung).
Selain itu, vitamin E asetat yang ada pada beberapa jenis rokok elektronik juga diduga kuat dapat menyebabkan kerusakan paru-paru yang disebut dengan e-cigarette, or vaping, product use-associated lung injury (EVALI). Kondisi ini menyebabkan nyeri dada dan sesak napas yang bisa berakhir dengan gagal napas.
3. Membahayakan jantung
Selain berdampak buruk bagi kesehatan paru-paru, nikotin yang terdapat di vape juga bisa mengganggu jantung. Saat nikotin diserap dan melalui aliran darah, kelenjar adrenal dapat terangsang untuk melepaskan hormon epinefrin (adrenal). Pelepasan hormon epinefrin inilah yang menyebabkan tekanan darah dan denyut jantung meningkat.
4. Menyebabkan gangguan pada janin
Pada ibu hamil, penggunaan vape secara aktif maupun pasif (terpapar asap vape dari orang lain) dapat membahayakan janin di dalam kandungannya. Pasalnya, paparan nikotin dan zat berbahaya lain di dalam vape dapat mengganggu perkembangan janin.
Sedangkan pada anak-anak, paparan nikotin dari vape dapat menggangu perkembangan otaknya serta memengaruhi daya ingatnya.
5. Meningkatkan risiko terkena kanker
Sama seperti rokok tembakau, vaping juga bisa meningkatkan risiko terjadinya kanker. Kandungan formaldehida yang terdapat dalam vape bersifat karsinogenik, sehingga bila dihirup dalam jangka waktu lama, dapat memicu munculnya sel-sel kanker.
Comments are closed.