Warga Asli Badui Harus Menjalani Perawatan Intensif Karena Digigit Ular Berbisa

428

Satubanten.com – Warga Badui kembali menjadi korban gigitan ular berbisa dan harus menjalani perawatan. Digigit ular berbisa saat pulang dari ladang di Kampung Cepak Huni, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Korban bernama Kemis (42) langsung mendapatkan pertolongan medis di Puskesmas Cirinten karena kondisinya tidak membaik akhirnya korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi  Banten.

Setelah menjalani perawatan selama empat hari di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Banten akhirnya kondisi korban berangsur pulih, Oleh karena itu pihak dokter rumah sakit mengijinkan pasien untuk pulang dan tetap harus menjalani rawat jalan

“Kondisi tubuh sudah membaik dan tidak sakit lagi akibat gigitan ular berbisa itu,” ujar Kemis.

Koordinator SRI Muhammad Arif Kirdiat mengatakan saat ini warga Badui yang menjadi korban gigitan ular berbisa meningkat sehubungan memasuki curah hujan.

Dalam sepekan terakhir warga korban gigitan ular berbisa antara empat sampai lima orang dari sebelumnya satu orang.

Meningkatnya warga Badui menjadi korban gigitan ular berbisa saat membersihkan ladang yang dipenuhi ilalang dan rerumputan.

Selama ini, kata dia, berbahaya jika korban gigitan ular jika tidak cepat ditangani medis dan bisa mengakibatkan kematian.

“Kami minta seluruh puskesmas di Lebak terpenuhi obat anti bisa ular untuk menyelamatkan korban gigitan ular berbisa,” ungkap Arif Kirdiat.

“Kami bersiaga untuk membantu Puskesmas Cirinten untuk membawa warga Badui ke RSUD Banten tanpa dipungut biaya,”ujar Arif Kirdiat.

Karena itu, Sahabat Relawan Indonesia (SRI) hadir untuk membantu masyarakat Badui yang terkena gigitan ular berbisa jenis ular tanah yang bisa menyebabkan kematian jika tidak segera ditangani tenaga medis.

” Untuk itu semua warga Badui korban gigitan ular berbisa dibawa ke RSUD Banten karena gratis dibandingkan di RSUD Adjidarmo Rangkasbitung yang dikenakan biaya,” pungkas Arif  Kirdiat. (sbs)

Comments are closed.