Wakil Presiden Inginkan BPJS Harus Menjangkau Masyarakat Miskin Ekstrem
Satubanten.com- Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menegaskan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Jamsostek) harus menjangkau masyarakat miskin. Sebab, hal ini diharapkan bisa membantu menurunkan tingkat kemiskinan ekstrem hingga nol persen pada 2024.
Untuk mencapai target tingkat kemiskinan ekstrem hingga nol persen pada 2024, pemerintah menerapkan tiga strategi kebijakan yang mencakup pengurangan beban pengeluaran masyarakat, peningkatan pendapatan masyarakat, dan penurunan jumlah kemiskinan.
Oleh karena itu, Wapres mengatakan salah satu langkah kunci yang akan mendukung pencapaian target tersebut adalah perluasan kepesertaan Jamsostek.
“Relevan dengan upaya ini, perluasan kepesertaan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan tentu harus didorong agar mencakup masyarakat miskin ekstrem,” ungkap Wapres saat menghadiri acara Penganugerahan Penghargaan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Paritrana Award) Tahun 2023 di Istana Wapres, Jakarta Pusat, Jumat (20/10/2023).
Lebih lanjut, Wapres menyebutkan, upaya memperluas cakupan kepesertaan dan manfaat Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan di Indonesia bertumpu pada peran aktif berbagai pemangku kepentingan. Untuk itu, ia meminta agar berbagai pihak, baik di pusat maupun daerah untuk mendukung penuh penyelenggaraan tugas BPJS Ketenagakerjaan.
“Saya mendapat laporan bahwa kepesertaan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan untuk kategori pekerja informal masih berada di bawah target RPJMN 2020-2024,” ujarnya.
Selain itu, Wapres juga menginstruksikan agar Kementerian/Lembaga dan pemda segera melakukan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan cakupan tersebut, antara lain melalui sosialisasi dan edukasi berkelanjutan, optimalisasi layanan dan manfaat, serta rumusan kebijakan dan penganggaran yang tepat.
“Tingkat kepesertaan untuk kategori perempuan dan penyandang disabilitas juga masih sangat rendah. Ke depan, saya minta Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan didorong agar lebih responsif dan inklusif,” pintanya. (**)
Comments are closed.