Usai Berikan Dukungan Kepada Palestina, Gelar Kehormatan Karim Benzema Terancam Dicabut Oleh Pemerintah Prancis

19

Satubanten.com- Gelar kehormatan Karim Benzema terancam dicabut oleh Pemerintah Prancis usai nyatakan dukungan kepada Palestina. Penyerang Al Ittihad tersebut dituduh sebagai alat propaganda Hamas oleh politisi Prancis, Stephane Le Rudulier yang menyurati Kementerian Olahraga agar mencabut gelar kehormatan Benzema.

Prancis merupakan negara yang menyatakan dukungannya kepada Israel dalam konflik dengan Hamas di Jalur Gaza. Benzema, yang merupakan mantan striker Timnas Prancis, menyatakan dukungannya kepada Palestina dan kini mendapatkan kecaman

“Segala doa kami untuk penduduk Gaza yang sekali lagi menjadi korban pemboman tidak adil yang tidak menyayangkan perempuan dan anak-anak,” tulis Benzema pada Twitter pribadinya, @Benzema, Minggu (15/10/2023) silam.

Pesan dukungan Benzema menuai reaksi keras dari para politis Prancis. Nadine Morano, politisi sayap kanan Prancis yang juga anggota Parlemen, menuduh eks bintang Real Madrid itu sebagai alat propaganda Hamas.

“Hanya dengan menulis itu, dia (Benzema) adalah agen propaganda Hamas karena Hamas mempunyai strategi untuk menghancurkan Israel secara fisik, tetapi juga menghancurkan Israel melalui opini publik internasional,” kata Morano dilansir Express, Selasa (17/10/2023).

Morano memang dikenal sebagai politisi anti-Islam. Pada 2016 silam, Morano menuai kontroversi ketika namanya dicoret dari daftar anggota partai pada Pemilu Regional.

Penyebabnya, saat itu Morano menyebut bahwa Prancis adalah negara untuk ras kulit putih dan menolak negaranya didominasi penganut muslim. Senada dengan Morano, Senator Stephane Le Rudulier mengecam Benzema karena dianggap melontarkan pernyataan berstandar ganda.

“Standar ganda yang tidak dapat diterima, 19 orang Prancis dibunuh oleh teroris Hamas, 13 orang Prancis yang dijadikan sandera hilang,” kata Le Rudulier dilansir L’Union. (**)

Comments are closed.