Terima Mahasiswa KKM UGM, Plh Sekda : Mahasiswa Bisa Memberikan Perubahan Berbagai Aspek Dalam Membangun SDM di Desa

7

Pandeglang, Satubanten – Mahasiswa adalah agen of change (agen pembaharu), Pelaksana Harian Sekretaris Daerah (Plh Sekda) Kabupaten Pandeglang Asep Rahmat menilai hadirnya Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) akan memberikan perubahan berbagai aspek dalam pembangunan.

“Perguruan tinggi salah satu sumber ilmu pengetahuan yang memiliki sumberdaya manusia yang handal, sehingga memberikan solusi dalam menghadapi permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat dan pemerintah daerah,” hal tetsebut disampaikan Plh Sekda Pandeglang saat melepas KKM Universitas Gajahmada (UGM) pada kesempatan apel pagi di setda, Senin (26/6).

Disampaikan Plh Sekda Asep Rahmat, perguruan tinggi bisa menghasilkan intelektual muda dan kelompok profesional berprestasi. Kata Asep, tidak hanya mampu meraih gelar akademis, para mahasiswa juga mampu menciptakan hal baru ketika dihadapkan dengan tantangan zaman dan dinamika sosial.

“Itu sebabnya perguruan tinggi tidak lepas dari keterkaiitannya dengan dinamika kontekstual masyarakat, sehingga perguruan tinggi wajib berkarya dan berkontribusi nyata,” terangnya.

Dijelaskan Asep Rahmat, ada dua Kecamatan yang menjadi fokus KKM UGM yaitu Kecamatan Sumur dan Kecamatan Pulosari dimulai dari bulan juni sampai bulan agustus.

“Harapan kami kehadiran mahasiswa di dua kecamatan tersebut memberi perubahan yang signifikan terhadap semua aspek kehidupan masyarakat yang positif,”pungkasnya.

Sementara Ronal Adrian dosen pembimbing KKM mahasiswa UGM di Kecamatan Pulosari mengatakan, ada dua kegiatan mahasiswa yang akan dilakukan di Kecamatan Sumur pada kegiatan KKM UGM.

“Disana daerah pantai dan rawan bencana, kami akan mengangkat desa digital dan tanggap bencana,” kata Ronal.

Desa digital yang dimaksudkan Ronal yaitu mahasiswa akan membuat konten kreatif berbasis digital yang dijadikan sebagai bahan promosi wisata.

“Konten wisata ini kita akan promosikan ke tingkat nasional melalui website atau media sosial lainnya yang kami miliki. Untuk tanggap bencannya kami akan buat early warning sistem (EWS),” jelasnya.

Sedangkan Mayu Yeni Rahmawati Dosen pembingbing KKM UGM di Kecamatan Pulosari mengungkapkan, pihaknya bersama mahasiswa KKM akan memberikan solusi atas pengentasan kemiskinan ekstrim yang ada di dua desa yaitu Sukaraja dan Cilentung.

“Kita akan buat pengolaha sampah kelapa agar sampah yang ada dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sehingga mindset masyarakat berubah dapat memanfaatkan sumberdaya yang ada,” katanya.

Comments are closed.