Tangerang, Satubanten.com- Kisah kenakalan remaja bukan kali ini saja kita mendengarnya. Cerita ini kerap kali hadir dalam keseharian kita, tak terkecuali dengan para remaja di Kota Tangerang.
Belum lama ini sebanyak 16 pelajar tingkat SMA ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak Kepolisian atas kasus aksi penyerangan salah satu sekolah di Ciledug Kota Tangerang.
Sekelompok pelajar tersebut melakukan penyerangan dengan cara melempar batu dan melepaskan petasan ke dalam sekolah serta membawa senjata tajam.
Penyerangan yang melibatkan pelajar dari SMA Budi Mulia terhadap SMK Yadika 3 tersebut terjadi pada Selasa 31 Mei 2022, sekitar pukul 13.00 WIB ungkap Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Zain Dwi Nugroho.
Selain mengakibatkan beberapa jendela pecah, dalam peristiwa itu juga terdapat satu korban luka dari SMK Yadika. Hal ini tentu nya menambah panjang daftar korban kenakalan remaja yang ada di Kota Tangerang.
Dalam kurun waktu 1 bulan belakangan ini warga Tangerang juga di kagetkan dengan dua berita remaja tewas akibat mencoba untuk menghadang laju truk.
Santer beredar kabar bahwa apa yang dilakukan para remaja tersebut adalah hanya untuk kepentingan konten semata. Namun sayang, mereka tidak berfikir akan resiko nya, sehingga tak jarang justru nyawa jadi melayang.
Menyikapi fenomena kenakalan remaja yang kerap memakan korban, Tengku Iwan selaku Wakil Pimpinan DPRD Kota Tangerang menghimbau kepada kita semua untuk sama-sama bertanggung jawab mencari solusinya.
Baginya pendidikan itu bukan hanya urusan sekolah, melainkan itu juga tanggung jawab kita selaku orang tua dan juga tanggung jawab lingkungan. Mereka menjadi nakal karena kita kerap kali abai dan tak acuh kepada mereka.
“Kenakalan remaja ini tanggung jawab bersama, bukan hanya tanggung jawab sekolah. Mereka menjadi nakal tak jarang karena kita selaku orang tua dan lingkungan kerap kali abai dan tak acuh kepada mereka. Kontrol kita kurang, sementara kehidupan digital itu mampu menembus banyak ruang. Sehingga tren kehidupan baik yang positif maupun yang negatif sangat mudah sekali menjangkau anak-anak kita.” Ungkap Tengku.
Tengku yang juga anggota DPRD dari Fraksi PKS mensinyalir kenakalan remaja ini juga tak lepas dari peran minumam keras dan narkoba yang kerap hadir bersinggungan dengan para remaja yang minim pengawasan.
Ia berharap pihak sekolah untuk bisa melakukan screening awal dengan cara melakukan pemeriksaan terhadap tas atau barang bawaan siswa di sekolah. Guna nya untuk menghindari adanya barang-barang terlarang yang dibawa mereka seperti sajam, miras dan narkoba.
Sekolah juga dituntut mampu memetakan para siswa nya. Khusus nya bagi mereka yang telah membentuk solidaritas in group. Karena psikologi manusia itu dia akan diam atau pasif jika sendiri, lalu semakin berani ketika beramai-ramai dan semakin nekat ketika pegang sajam. Terlebih jika ada miras dan narkoba yang merangsang mereka untuk melakukan tindakan di luar nalar manusia normal.
Tengku juga mendorong kepada Pemerintah Kota Tangerang agar mau dan mampu menghadirkan beragam sarana dan prasarana yang mendukung anak muda (remaja) untuk berkegiatan yang positif. Selain itu ia pun berharap agar Pemkot mampu memaksimalkan peran Satpol PP atau bahkan sampai RT/RW dalam melakukan pengawasan serta detensi dini atas potensi kenakalan remaja yang mungkin terjadi.
“Kita butuh peran Pemkot dalam menghadirkan sarana dan prasarana yang mampu mendukung kegiatan anak muda, serta pengawasan yang maksimal dari perangkat pemerintahan dan juga lingkungan” pungkas Tengku pada satubanten.com/ (ero).
Comments are closed.