Stasiun Kereta Api Rangkasbitung Sebagai Cagar Budaya di Tingkat Provinsi Banten

113

Rangkasibitung, Satubanten.com- Stasiun Kereta Api Rangkasbitung merupakan salah satu bagian sejarah perkembangan transportasi khususnya perkeretaapian di Jawa bagian barat, sejak 1957 Persiden Pertam Indonesia Ir. Sukarno setelah mengunjungi station Rangkasbitung, setelah beralih menjadi Provinsi Banten tranportasi kereta api terus mengalami berbagai perkembangan.

Stasiun Rangkasbitung (RK) adalah stasiun kereta api kelas besar tipe C yang terletak di Muara Ciujung Timur, Rangkasbitung, Lebak. Stasiun yang terletak pada ketinggian +22 meter ini termasuk dalam Daerah Oprasi I Jakarta (DAOP I) dan merupakan stasiun terbesar di Provinsi Banten. Stasiun ini memiliki empat jalur aktif dengan jalur 1 sebagai sepur lurus.

Semua kereta api yang melintasi jalur kereta api Tanah Abang-Merak pasti berhenti di stasiun ini.

Terdapat penambahan bangunan stasiun baru untuk mengakomodasi meningkatnya kebutuhan penumpang, selain itu pembangunan jalur ganda (double track) antara Stasiun Maja – Stasiun Rangkasbitung akan meningkatkan frekuensi perjalanan maupun kapasitas angkut KRL Lintas Tanah Abang – Rangkasbitung menjadi dua kali lipat.

Keberadaan jalur ini sangatlah strategis karena bukan saja menghubungkan Jakarta dengan kota Rangkasbitung tapi jalur ini juga menghubungkan pelabuhan Merak. Sehingga jalur ini terintegrasi dengan moda penyebarangan laut, sementara bangunan lama tidak dirubah dan sudah ditetapkan sebagai cagar budaya.

Sejak 1 April 2017 stasiun ini juga melayani KRL Commuter Line Green Line dengan relasi Rangkasbitung-Tanah Abang, p.p. setelah pemasangan kabel listrik aliran atas di jalur lintas Maja-Rangkasbitung selesai.

“Beban Stasiun Rangkasbitung cukup berat, maka perlu menambah kapasitas layanan dan area. Terkait dengan integritas dan koneksitas rencana perluasan pembangunan Stasiun Rangkasbitung akan dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama pada tahun ini akan dilakukan perbaikan rel, dan pembangunan stasiun pada tahap dua di tahun 2023-2024.

Jalur Rangkasbitung-Labuan dilengkapi dengan 19 stasiun kereta api yang terdiri dari satu stasiun kelas station, delapan stasiun kelas halte dan sepuluh stasiun kelas stopplaats.(ADV)

Comments are closed.