Sosialisasikan 4 Pilar, Jazuli Juwaini Tegaskan Pancasila Sumber Solusi dan Inovasi Menyelesaikan Permasalahan Bangsa

85

SERANG, Satubanten.com – Anggota MPR RI Jazuli Juwaini melaksanakan agenda Sosialisasi 4 Pilar MPR di Kabupaten Serang (6/8/2022). Dalam kesempatan tersebut Jazuli mengatakan Pancasila perlu terus disosialisasikan di tengah tantangan kebangsaan yang semakin kompleks.

“Tujuannya agar bangsa Indonesia bisa menemukan solusi sekaligus menciptakan inovasi atas permasalahan bangsa yang bersumber dari nilai-nilai kearifan bangsa Indonesia sendiri,” kata Jazuli.

Menjadi insan Pancasila, kata Jazuli, harus percaya diri dan jangan pernah inferior karena Pancasila dirumuskan oleh para pendiri bangsa yang berpikiran sangat maju. Sila-sila Pancasila dirangkum dari khasanah kebudayaan dan kearifan lokal bangsa Indonesia yang unggul, sehingga ia disebut sebagai puncak-puncak kebudayaan nasional.

“Maka kita tidak perlu lagi mempermasalahkan sila-sila Pancasila. Pancasila telah final sebagai dasar negara dan falsafah bangsa. Kita terima ia sebagai titik temu kebangsaan Indonesia. Tugas kita mengamalkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara hari ini,” tegas Jazuli.

Jazuli Saat Berinteraksi Denga Warga

Anggota MPR/DPR Dapil Banten ini selanjutnya merinci kandungan sila-sila Pancasila. Menurutnya lima sila dalam Pancasila diambil, disusun dan disarikan dari nilai-nilai luhur yang ada dan berkembang dalam diri bangsa Indonesia sendiri.

Nilai-nilai identitas tersebut menurut Jazuli antara lain, Indonesia adalah bangsa yang religious (religious state). Apapun agamanya, masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang religius. Indonesia memang bukan negara agama, tapi Indonesia adalah negara dan bangsa yang beragama.

Kedua, karakter bangsa ini adalah menjadi bagian dari kemanusiaan universal, yang menghormati hak-hak kemanusiaan yang beradab.

Ketiga, walaupun Indonesia mempunyai keragaman, namun dalam setiap keragaman tersebut terdapat tenunan dan jalinan yang saling mempertemukan satu dengan yang lainnya.

“Kita boleh berbeda. Ada elemen-elemen lokal, tetapi selalu ada benang merah yang menyatukan kita. Seperti itulah filosofi dari Bhineka Tunggal Ika,” tuturnya.

Keempat, di seluruh Nusantara, bangsa ini memiliki tradisi musyawarah dalam segala urusan. Sila keempat dengan baik menggambarkan ciri khas demokrasi Indonesia.

Empat unsur tersebut, menurut Jazuli pada akhirnya kembali dipersatukan dengan cita-cita dan impian untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Dan akhirnya, di manapun kita berada, baik di Papua, Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, Jawa, atau lainnya, kita dipersatukan dengan impian masyarakat yang adil makmur, tentram raharja,” pungkasnya. (SBS/RLS)

Comments are closed.