Ritel DIY Siap Melantai di Bursa Saham, Bidik Dana 4.7 T

9

Jakarta, – Perusahaan ritel barang rumah tangga, PT Daya Intiguna Yasa Tbk atau MR DIY akan melenggang ke bursa saham.

Perusahaan menetapkan harga penawaran umum saham perdana alias Initial Public Offering (IPO) sebesar Rp 1.650-Rp 1.870 per saham. Dengan begitu, MR DIY berpotensi meraup dana segar sebanyak-banyaknya Rp 4,7 triliun.

Melansir prospektus penawaran umumnya Senin (25/11) MR DIY menawarkan 2,5 miliar saham biasa dengan nilai nominal Rp 25 per saham kepada publik melalui IPO. Jumlah itu terdiri dari 2,26 miliar (9%) saham yang dimiliki oleh pemegang saham penjual dan 251 juta (1%) saham baru yang diterbitkan dari portofolio perusahaan.

Adapun rencana penggunaan dana IPO ini, pertama, sekitar 60% akan digunakan untuk pembayaran sebagian pokok utang kepada PT Bank CIMB Niaga.

Kedua, sekitar 30% akan digunakan oleh perusahaan anak Perseroan untuk biaya pembukaan toko baru yang terdiri dari biaya deposit dan uang muka sewa toko, renovasi, pengadaan perabotan dan perlengkapan toko di wilayah Jabodetabek, Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Nusa Tenggara, Papua, dan Kepulauan Maluku. Penggunaan dana tersebut direncanakan dilakukan pada tahun 2025 sampai tahun 2026.

Ketiga, sekitar 10% akan digunakan oleh PT Duta Sentosa Yasa sebagai anak usaha untuk modal kerja operasional, namun tidak terbatas untuk biaya pembelian persediaan, biaya logistik, dan sebagainya.

Perseroan juga akan melaksanakan program opsi saham untuk manajemen dan karyawan (Management and Employee Stock Option Program/MESOP) dengan mengeluarkan saham baru sebanyak-banyaknya 514.136.000 saham biasa atau sebanyak-banyaknya dengan 2,041% dari modal saham yang diterbitkan dan disetor penuh Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana.

Sebagai informasi tambahan, MR. DIY meraup laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih sebesar Rp 102,34 miliar pada 2022, Rp 321,75 miliar pada 2023, dan Rp 532,15 miliar pada semester I-2024.

Sementara, penjualan bersih perusahaan sebesar Rp 2,2 triliun pada 2022, Rp 3,9 triliun pada 2023 dan Rp 3,2 triliun hingga semester I-2024. (***)

Comments are closed.