Pokja Wartawan Pandeglang Gelar Workshop Jurnalistik

24

Pandeglang, Satubanten – Puluhan Tenaga Kesehatan (Nakes) yang bertugas di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas dan Organisasi Pemerintahan (OPD) Pemkab Pandeglang, mengikuti Workshop Jurnalistik.

Kegiatan yang diinisiasi Pokja Wartawan (Porwan) Pandeglang itu, bertujuan untuk meningkatkan tali silaturahim dan memberikan wawasan mengenai penulisan narasi berita dan media sosial.

Ketua Pokja Wartawan (Porwan) Tb Agus Jamaluddin mengatakan, media sosial (Medsos) saat ini menjadi salah satu sarana penyampaian informasi kegiatan semua instansi pemerintahan.

Oleh karena itu, melalui kegiatan tersebut, para admin Medsos dan wartawan bisa bersinergi dengan baik.

“Medsos merupakan hal baru dan harus bisa mengikuti tren. Karena dibeberapa medsos instansi pemerintahan sudah bagus, hanya ada sedikit ketimpangan, antara bagaimana medsos dan bahan berita itu,” kata Agus, Kamis (25/1/2024).

Kepala Dinas Komunikasi Informatika Sandi dan Statistik (Diskominfosantik) Tb Nandar Suptandar mengatakan, melalui kegiatan workshop tersebut, para admin juga dikenalkan mengenai metode penulisan berita dan informasi di Medsos. Selain itu, para admin juga dikenalkan kaidah penulisan dan kinerja wartawan.

“Karena selama ini, kan banyak juga yang belum mengetahui mengenai metode penulisan berita dan narasi di Medsos, dengan ini dikenalkan perbedaannya, termasuk mengenai kinerja wartawan. Karena selama ini banyak yang merasa tidak nyaman dengan keberadaan wartawan yang tidak jelas,” tambahnya.

Wakil Bupati (Wabup) Pandeglang Tanto Warsono Arban mengatakan, kegiatan tersebut merupakan sebuah terobosan baik ditengah era digitalisasi.

Oleh karena itu, Kabupaten Pandeglang masih menjadi daerah terendah penggunaan dan pemanfaatan Medsos.

“Ini adalah bukti nyata kolaborasi wartawan dengan Pemkab Pandeglang. Literasi digital ini terus berkembang, kita saat ini dalam penggunaan transformasi digital menjadi peringkat delapan, di asia peringkat ke empat, dan Banten ada delapan juta yang menggunakan smartphone jadi masih dibawah,” ungkap Tanto.

“Dari delapan juta itu, yang paling rendah adalah Kabupaten Pandeglang. Sekarang PR besarnya adalah bagaimana agar medsos ini bisa dimanfaatkan masyarakat untuk hal penting seperti sumber informasi, pendidikan, perekonomian, dan lainnya,” sambungnya.

Tanto berpesan kepada para pegawai di lingkungan Pemkab Pandeglang, agar bisa memanfaatkan media sosial sebagai salah satu alat menyampaikan informasi kepada masyarakat, meskipun belum semua warga Pandeglang memanfaatkan sarana tersebut.

“Jadi pemanfaatan tekhnologi,  dengan situasi Pandeglang yang belum melek media. Bagaimana caranya, agar OPD kita bisa memaksimalkan potensi literasi media, kita juga harus tahu bahwa tidak semua masyarakat bisa menggunakan internet dengan maksimal,” imbuhnya.

Hadir dalam kesempatan tersebut sebagai narasumber, Penasehat PWI Banten H. Agus Sandjadirja dan Redaktur Eksekutif Satelit News Mardiana Tirtalaksana.

Kedua narasumber, mengupas metode penulisan berita yang baik, Kode Etik Jurnalistik, perbedaan Medsos dengan Media Massa.

Comments are closed.