Pemdes Kertosari Adakan Seleksi Penerimaan Perangkat dengan CBT

129

Satubanten.com-  Pemerintah Desa (Pemdes) Kertosari, Kecamatan Jumo, Kabupaten Temanggung
melaksanakan Seleksi Penerimaan Perangkat Desa dengan formasi jabatan Kasi Kesra (Kesejahteraan
Rakyat) yang dilaksanakan di Lab Komputer SMK N 1 Jumo, Jl. Kedu-Jumo Temanggung.

Seleksi dilakukan karena Jabatan Kasi Kesra sudah kosong selama sebulan, karena mengundurkan diri,
maka dari itu untuk mengisi kekosongan formasi tersebut, Pemdes bermusyawarah dengan BPD, LPMD,
dan tokoh masyarakat memutuskan untuk membuka lowongan seleksi penerimaan perangkat desa.

Seleksi ini ikuti sebanyak 15 orang peserta dengan rincian 1 orang peserta tidak lolos seleksi
administrasi, 1 orang peserta mengundurkan diri dan 1 orang lagi tidak hadir ketika melaksanakan tes
akademi, sehingga yang mengikuti tahapan tes Computer Base Test (CBT) sejumlah 12 orang peserta.

Muhtadi, selaku Ketua Panitia menyampaikan, dengan menggunakan tes CBT ini akan mempermudah
dan mempercepat proses seleksi, karena sudah menggunakan komputer dan basis data bank soal,
sehingga antara peserta satu dengan yang lainya tidak bisa saling kerja sama, karena sistem soalnya acak
dan tidak sama.

“Dengan sistem CBT ini mungkin satu-satunya Desa Kertosari di Kecamatan Jumo yang
menggunakannya. Sistem ini digunakan guna menunjang transparansi dan keakuratan jawaban yang
dikerjakan para peserta, karena setelah selesai bisa langsung mengetahui nilai yang dikerjakan.
Walaupun di desa, kita ingin ada terobosan baru dan bisa menjadi contoh bagi desa lain dalam proses
tes penerimaan ini,” jelasnya.

Tes menggunakan CBT ini dinilai sangat praktis dan memudahkan, karena menggunakan sistem berbasis
software, kemudian diintegrasikan dengan bank soal, sehingga yang muncul di layar monitor antara
peserta satu dengan yang lainnya berbeda.

“CBT ini kita kerjasama dengan pihak ketiga, karena kita belum punya tenaga ahli terkait dengan
pembuatan software, kemudian untuk proses pembuatan soal ini, panitia dikarantina dan tidak
diperbolehkan menggunakan alat komunikasi, sehingga diharapkan soal yang dijadikan tes peserta
seleksi tidak bocor ke pihak manapun guna tercapainya proses penerimaan yang fair play tidak ada
rekayasa, terakhir saya berharap semoga bisa menghasilkan putra-putri Desa Kertosari yang baik dan
bisa ikut mambangun desa bersama-sama,” tandasnya. (Sbs)

Comments are closed.