MES Banten Sampaikan Sejumlah Isu Strategis Terkait Pengembangan Ekonomi Syariah Saat Menghadiri Rapat Konsolidasi MES se-Jawa

13

Satubanten.com- Besarnya potensi pulau Jawa khususnya Provinsi Banten terhadap pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia, perlu dilakukan upaya bersama antara pemerintahsektor usaha dan masyarakat.

Tujuannya agar potensi tersebut dapat di kelola dengan maksimal melalui perencanaan yang sistematis dan terukur.

Sebagai sebuah entitas yang fokus pada ekonomi syariah, organisasi Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) perlu untuk turut serta ambil bagian dalam proses tersebut.

Untuk itu Pengurus Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Wilayah Banten menghadiri Rapat Konsolidasi MES se-Jawa yang diselenggarakan pada 13-14 Desember 2024 di MG Setos Semarang. Delegasi MES Banten dipimpin oleh Wakil Ketua MES Banten M Arif Kirdiat dan Sekretaris Umum MES Banten Efi Syarifudin.

Dalam forum tersebut, MES Banten menyampaikan sejumlah isu strategis terkait pengembangan ekonomi syariah di Banten. Isu-isu yang diangkat meliputi rendahnya literasi dan inklusi keuangan syariah, kebutuhan pendampingan untuk sertifikasi halal bagi usaha mikro dan produk olahan komunitas adat Banten, hingga permasalahan bank keliling dan pinjaman online (pinjol). Semua isu strategis ini merupakan hasil rekomendasi dari Rapat Koordinasi MES se-Banten yang digelar pada 5 Desember 2024 di Cilegon.

Terkait peran MES Banten dalam pengembangan ekonomi saat ini, Ketua Umum MES Banten, Agus Nizar Vidiansyah memberikan pandangan tentang pentingnya mengapresiasi generasi muda saat ini.

Ia melihat generasi saat ini memiliki pendidikan dan talenta yang lebih baik, namun dalam tim kerja organisasi perlu menjembatani kesenjangan budaya kerja antara generasi muda dan generasi lebih senior. “Kemitraan yang efektif memerlukan penguatan kapasitas dan mentalitas anak muda sebagai aktor utama ekonomi syariah di masa depan,” ujar Agus Nizar.

Nizar juga mengapresiasi dukungan dari para pimpinan daerah di Banten yang berkomitmen bergabung dalam kepengurusan MES wilayah dan daerah. “Keterlibatan ini akan memperkuat sinergitas dalam pengembangan ekonomi syariah, sekaligus mempercepat pencapaian visi kita bersama untuk menjadikan ekonomi syariah sebagai pilar utama pembangunan daerah,” tuturnya.

Menurut M Arif Kirdiat, hasil dari Rapat Konsolidasi MES se-Jawa ini menjadi sangat penting bagi pengembangan ekonomi syariah di Banten. “Forum ini tidak hanya memberikan ruang bagi MES Banten untuk menyuarakan tantangan dan potensi di wilayahnya, tetapi juga membuka peluang kolaborasi lintas wilayah yang lebih luas,” katanya.

Dengan adanya sinergi antar-MES di Jawa, ujar Arif, strategi yang dihasilkan dari rapat ini diharapkan mampu meningkatkan akselerasi pengembangan sektor ekonomi syariah di Banten, terutama dalam hal literasi keuangan, dukungan bagi pelaku usaha kecil, dan penguatan kelembagaan ekonomi syariah di tingkat lokal.

Diketahui, sebagai organisasi ekonomi syariah terbesar di dunia, MES saat ini telah memiliki perwakilan pengurus di 23 negara, memiliki 30 pengurus wilayah tingkat provinsi dan 131 pengurus daerah di Tingkat kabupaten dan kota. Sebaran ini memerlukan konsolidasi regional agar isu-isu strategi dapat ditangani secara bersama.

Efi Syarifudin menambahkan Rapat Konsolidasi MES se-Jawa ini tentu diharapkan menjadi momentum strategis untuk memperkuat kolaborasi antarwilayah dalam mengembangkan ekonomi syariah di Pulau Jawa, khususnya di Banten. “Dengan beragam isu yang telah disampaikan, MES Banten optimistis langkah konkret dapat segera direalisasikan demi mewujudkan kemajuan ekonomi berbasis syariah yang inklusif dan berkelanjutan,” kata Efi Syarifudin.

Sebanyak 100 peserta mengikuti rapat konsolidasi ini, terdiri dari perwakilan PW MES Jateng, PW MES Jatim, PW MES DIY, PW MES DKI serta 12 pengurus daerah MES se Jateng. (**)

Comments are closed.