Melihat Pariwisata Terpadu dengan Medis di Hainan, China Selatan

10

Hainan, – China saat ini sedang mempromosikan pariwisata medis bagi warga Indonesia. Saat ini, Hainan adalah salah satu lokasi tujuan wisata yang ditawarkan oleh negeri tirai bambu tersebut.

“Pariwisata yang terintegrasi dengan terapi ini sangat menyenangkan dan saya rasa China sebenarnya tidak jauh dari Indonesia,” ujar Retnaningsih Eni Nendyowati yang baru saja berwisata di Provinsi Hainan, China selatan, tempat dia menikmati program kebugaran dan terapi kesehatan di Kawasan Percontohan Wisata Medis Internasional Lecheng.

Kawasan itu merupakan yang pertama dan satu-satunya dari jenisnya sebagai kawasan khusus pengobatan di China. Berkat serangkaian kebijakan preferensial yang diterapkan, Lecheng mampu mengadopsi berbagai obat dan peralatan medis terkini, bahkan termasuk yang masih belum dimanfaatkan secara massal di daerah-daerah lain di China.

Dengan keunggulan ini, Lecheng berhasil memikat sejumlah kelompok wisata dari berbagai negara termasuk Indonesia.

Retnaningsih bekerja di bidang manajemen perhotelan di Jakarta. Dia mengetahui wisata medis Lecheng via rekomendasi teman-temannya. “Kami yang ingin memilih pengobatan lain tak usah lagi pergi jauh ke Eropa atau Amerika Serikat, Hainan menjadi opsi yang lebih dekat dan terjangkau,” ujarnya.

Retnaningsih mengatakan bahwa dirinya bersama teman-teman sekelompoknya melihat ada sekitar 30 lembaga kesehatan yang sangat mutakhir di Lecheng, beberapa di antaranya membuka layanan internasional dengan sejumlah peralatan yang pertama kali diadopsi di Asia. “Layanan di sini sangat profesional dan membuat saya merasa senang dan tidak gugup lagi sebelum mulai pemeriksaan,” ujar dia.

Winchell Nixon Limsheldon adalah pengunjung lainnya yang datang ke Lecheng, dengan tujuan pemeriksaan mata. Sebagai penderita ablasio retina, Winchell sempat putus asa dan menyerah untuk bisa sembuh lagi. Namun, tim kedokteran di Hainan melakukan pemeriksaan dan diagnosis bersama untuk Winchell dan sedang membuat rencana bedah yang spesifik baginya. “Kami melihat harapan lagi,” demikian disampaikan Winchell dan ibunya.

Sebelum menjalani pemeriksaan kesehatan, kelompok wisata tersebut mengunjungi artefak kapal karam kuno, berkeliling ke situs permanen Forum Boao untuk Asia, mencicipi masakan autentik Hainan, dan menjajal pengalaman budaya etnis Li dan Miao di China, serta pemandian air panas terapeutik.

“Saya seorang penggemar perjalanan dan telah mengunjungi banyak negara, tetapi saya belum pernah mendengar tentang ‘medis + pariwisata’ sebelumnya,” kata Linda Liem asal Pulau Jawa. “Iklim di Hainan mirip dengan iklim di Indonesia. Dengan bantuan dan bimbingan dari pemandu wisata profesional, kami merasa rileks dan benar-benar merasakan kehangatan dan keramahan yang terasa seperti di rumah sendiri.”

Menurut Hu Lu, kepala pariwisata medis internasional di biro manajemen Lecheng, kedatangan kelompok wisata Indonesia menandai terobosan dalam penerimaan komprehensif kelompok pariwisata medis internasional. Sejak 2024, Lecheng telah mempercepat perluasan bisnis internasional, yang secara efektif menarik pelanggan dari luar negeri.

Baru-baru ini, rombongan dari Laos dan Rusia juga diperkirakan mengunjungi Lecheng untuk melakukan pemeriksaan kesehatan, serta proyek wisata medis yang berkaitan dengan pemeriksaan sendi lutut dan kardiovaskular.

Selain itu, Lecheng juga menarik para profesional medis asing dan memfasilitasi kolaborasi dengan perusahaan farmasi multinasional.

Hingga saat ini, lebih dari 450 jenis obat inovatif asing dan peralatan medis telah diperkenalkan. Lecheng secara bertahap membangun tujuan wisata medis internasional yang mengintegrasikan layanan medis, pariwisata, dan rehabilitasi.

Hu Lu menyebut bahwa Hainan, di mana Lecheng berada, sedang mempercepat pembangunan pelabuhan perdagangan bebas dan telah menerapkan kebijakan masuk bebas visa untuk personel dari 59 negara, yang akan memungkinkan lebih banyak pengunjung luar negeri, terutama dari Asia Tenggara, dengan mudah menikmati “medis + pariwisata”.

“Ini kali pertama saya ke China, dan pengalamannya sangat tak terlupakan,” kata Retnaningsih. “Saya akan merekomendasikan kepada lebih banyak teman untuk mengunjungi Lecheng, China,” pungkasnya. (***)

Comments are closed.