IGI Kota Serang Luncurkan Buku Antologi Karya Para Pendidik Banten

241

Satubanten.com- Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kota Serang sukses menerbitkan buku antologi karya para pendidik yang ada di Provinsi Banten. Tulisan yang terkumpul berupa artikel opini yang berkaitan dengan pendidikan. Jumlah penulis buku tersebut sebanyak 19 pendidik yang terdiri atas pengawas sekolah, kepala sekolah, dan guru dari jenjang SD, SMP, dan SMA/SMK.

“Opini adalah bagian dari kebebasan berpendapat. Yang namanya pendapat, bisa benar bisa juga salah. Justru, perbedaan pendapat bisa kita jadikan media untuk menambah referensi dan mematangkan pertimbangan dalam mengambil keputusan atau kebijakan,” tulis Sonny Rohimat selaku Ketua IGI Kota Serang dalam pengantarnya.

Peluncuran buku dilakukan di aula FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtaya Kota Serang pada 4 Juni 2024. Peluncuran dilakukan pada sela-sela kegiatan Lokakarya dan Bincang Program yang diselenggarakan oleh IGI Kota Serang dan Prodi Pendidikan Kimia Untirta. Hadir dalam peluncuran tersebut sembilan dari sembilan belas penulis; Wakil Dekan Untirta, Dr. Abdul Fatah, M.Pd.; Ketua Prodi Pendidikan Kimia Untirta, Dr.rer.nat. Robby Zidny, S.Pd., M.Si.; Pokja Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) Balai Guru Penggerak (BGP) Banten, Handini, S.S., M.Pd.; serta para guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah dari berbagai jenjang pendidikan di Provinsi Banten.

“Hitam putihnya pendidikan kalau disampaikan langsung oleh praktisinya seperti guru, kepsek, atau pengawas pastilah tiada kepura-puraan. Mereka menulis sebagaimana yang dirasakan dengan penuh etika, yakin itu,” ujar Isak Isnain, salah satu penulis yang hadir dalam peluncuran buku tersebut. Isak Isnain merupakan guru SMAN 1 Rangkasbitung yang menjadi pelopor pendirian Ikatan Pendidik Penulis (IPP) Provinsi Banten.

Bahkan dalam kegiatan Lokakarya dan Bincang Program di tempat yang sama, salah seorang pembicara yang merupakan tim penulis membedah tulisan yang ia terbitkan. Penulis tersebut adalah Ratu Siti Rosihah yang merupakan Kepala SMP Shohibul Barokah Kota Serang. Topik tulisan yang ia bedah adalah Pembelajaran Berdiferensiasi untuk Mengenali Karakter Siswa.

“Semoga kegiatan tulis menulis di kalangan pendidik khususnya di IGI akan lebih banyak lagi, karena ketika launching beberapa pendidik ingin bergabung menulis,” ujar Ratu Siti Rosihah setelah kegiatan selesai.

Selain itu, motivasi untuk menulis juga disampaikan oleh penulis lain yang menjadi pembicara yaitu Akto Gunawan yang merupakan Sekretaris IGI Provinsi Banten.

“Jangan takut bahwa tulisan kita itu jelak, karena memang sudah pasti jelek,” ujar Akto disambut tawa riuh para hadirin. Akto berpendapat bahwa kalau pun kita tidak mahir menulis, bisa dicoba dengan cara berbicara dan biarkan ucapan tersebut dikonversi jadi tulisan oleh AI.

Bahkan Murdoyoko, salah satu penulis yang merupakan guru SMAN 28 Kabupaten Tangerang, sudah membedah artikel yang ditulisnya pada buku tersebut. Ia membedah opininya secara daring bersama Ikatan Alumni SMAN 1 Purwokerto pada akhir Mei 2024.

“Pendidik bicara pendidikan adalah suatu yang wajar. Namun ketika dituliskan, maka bukan hanya menjadi sekedar ‘gosip’ tapi sebagai bagian dari solusi,” tulis guru kimia yang biasa disapa Kang Guru Yokko itu melalui pesan Whatsapp. (Sbs)

 

Comments are closed.