Satubanten.com- Bina Muda Berkarakter (BMB) menggelar halal bihalal dengan menggandeng para relawan Lembaga Amil Zakat (LAZ) Harapan Dhuafa (Harfa) dan Majelis Taklim binaan Yayasan Sahabat Quran (YSQ) Banten. Kegiatan diselenggarakan pada hari Ahad (27/02/2025) di Gedung Korpri Kabupaten Serang. Kegiatan ini juga dilengkapi dengan taushiyah oleh Ustadz Wawan Mulyawan, seorang ulama yang aktif sebagai Sekretaris Yayasan Al-Izzah Kota Serang.
Dalam ceramahnya Ustadz Wawan menyampaikan bahwa halal bihala merupakan sebuah tradisi baik yang digagas oleh K.H. Wahab Chasbullah dalam yang bertujuan untuk meredakan ketegangan serta menyatukan bangsa. Ustadz Wawan menjelaskan bahwa halal bihalal mengandung tiga nilai luhur yaitu ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah insaniyah. Sehingga esensi halal bihalal menjadi selaras dengan ajaran Islam, khususnya berkaitan dengan silaturahim.
Selain itu, tradisi halal bihalal juga tetap relevan dengan perkembangan zaman. Tentu saja melalui adaptasi dengan teknologi dan peranan sosial dalam menjawab peluang dan tantangan yang dinamis. Secara umum, halal bihalal dapat mendorong hubungan yang kuat antar keluarga dan komunitas; menciptakan suasana kerja yang sehat dan produktif; serta menguatkan kerjasama dan rasa saling percaya antar individu.
“Taqabbalallahu minna wa minkum, terima kasih untuk semua yang hadir dan terlibat dalam acara ini. Mohon maaf atas segala kekurangan, semoga BMB semakin memberikan manfaat untuk masyarakat,” ucap Deni Gumbira mewakili panitia penyelenggara.
Bina Muda Berkarakter (BMB) sendiri berdiri sejak 2019. Lembaga ini fokus dalam bidang pembangunan karakter pemuda.
“Kami berupaya menyelenggarakan layanan pelatihan, pembinaan dan konsultasi seputar pengembangan karakter (character building) dan kepemimpinan pemuda,” ujar Nidi Sarmidzi, founder BMB yang ditemui di sela-sela acara hala bihalal.
Ia menuturkan bahwa setiap manusia yang terlahir di muka bumi ini telah diberikan potensi dan karakter masing-masing. Karakter itu akan berkembang seiring dengan pertumbuhannya. Namun ternyata, banyak di antara mereka belum mengenali dengan sebenarnya apa potensi dan karakter yang dimilikinya. Karakter merupakan sifat-sifat yang sering dilakukan oleh seseorang. Manakala sifat baik yang selalu dilakukan, maka akan menjadi karakter baik. Begitupula sebaliknya. Oleh karena itu, penting pembinaan karakter diri agar tetap on the track sesuai dengan fitrah manusia. (Sbs)
Comments are closed.