Fajar Sadboy Sering Muncul di TV, Deddy Corbuzier Kritik Keras Komisi Penyiaran Indonesia (KPI)

348

Satubanten.com- Deddy Corbuzier mengkritik keras Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang dianggap lalai mengawasi tayangan televisi. Satu yang disorotnya adalah kemunculan Fajar , yang viral gegara qoutes cinta.

Seperti kita tahu, Fajar Sadboy muncul di mana-mana setelah kisah cintanya yang galau viral. Deddy menyebut hal ini termasuk sebagai eksploitasi anak di bawah umur.

Deddy Corbuzier mempermasalahkan bagaimana Fajar Sadboy diundang ke acara televisi dengan maksud mempertontonkan kegalauan cinta anak di bawah umur. Terlebih lagi, sang mantan yang juga masih anak-anak juga diundang.

“Yang jelas, bukan karya, bukan prestasi. Penontonnya jutaan,” kata Deddy Corbuzier di podcast Close the Door, Selasa (17/1).

Menurut Deddy, Fajar Sad Boy tidak seharusnya menjadi tontonan masyarakat terkait masalah percintaan dengan mantan pacarnya, mengingat ia masih berada di bawah umur. Hal ini tidak seharusnya menjadi tontonan di TV karena juga tidak mendidik terhadap generasi selanjutnya.

“Ini ada teori psikologinya namanya schadenfreude artinya kebahagiaan yang didapat dari kemalangan atau kejadian yang lucu yang sulit, kesengsaraan dari orang lain, yang nonton senang, penontonnya senang, bahagia apalagi dikomedikan,” tambah Deddy.

Namun, dihubungkan dengan fenomena Fajar Sad Boy tersebut, dalam videonya Deddy Corbuzier tidak mempermasalahkan mengenai sosok Fajar, orang yang mengundang, atau para penonton yang lebih tertarik melihat konten tersebut.

Deddy Corbuzier lebih mempertanyakan peran dari KPI yang berdasarkan peraturan perundang-undangan tidak memperbolehkan anak dibawah umur untuk tampil di acara televisi.(**)

Comments are closed.