Dukung Potensi Kriya, TP PKK Provinsi Banten Lakukan Kunjungan Pelaku Usaha Perempuan di Daerah Wisata Tanjung Lesung

13

Serang, Satubanten – Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Banten melakukan kunjungan pelaku usaha perempuan di daerah wisata KEK Tanjung Lesung. Tujuannya, mendukung potensi kriya sebagai salah satu Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) untuk meningkatkan pertumbuhan pariwisata setempat.

“Karena KEK Tanjung Lesung sebagai pusat pariwisata, diharapkan kriya juga turut menunjang sebagai oleh-oleh yang bisa dibawa oleh para wisatawan,” ungkap Ketua TP PKK Provinsi Banten Tine Al Muktabar saat mengunjungi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Desa Ekonomi Kreatif (Ekraf) Tanjung Jaya, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang.

Dikatakan, di Desa Tanjung Jaya saat ini berkembang UMKM berbasis kriya seperti batik, bambu, kayu, serta sabut kelapa. UMKM ini didukung oleh para perempuan sebagai industri rumahan.

“Tinggal dipoles desain motif dan bentuknya sehingga bisa dikembangkan dan mendukung pariwisata di Tanjung Lesung,” ungkap Tine.

“Pelatihan bagian Pokja 2, bisa dikolaborasikan UP2K dengan Dekranasda,” tambahnya.

Masih menurut Tine, warga Desa Tanjung Jaya sudah memiliki keinginan dan kesadaran untuk mengusahakan kriya sebagai oleh-oleh para wisatawan. Pihaknya tidak perlu lagi membangun kesadaran dan keinginan masyarakat untuk membuat usaha berbasis kriya. Sehingga tinggal diberikan fasilitasi dan peluang untuk akses berwirausaha.

Usai melakukan kunjungan pelaku usaha perempuan, TP PKK Provinsi Banten menggelar Capacity Building di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Lesung, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Minggu (26/11/2023). Kegiatan diisi dengan permainan-permainan (fun game) untuk membangun serta meningkatkan kebersamaan dan kekompakan para pengurus.

“Capacity building ibu-ibu PKK ini untuk membangun kekompakan,” ungkap
Ketua TP PKK Provinsi Banten Tine Al Muktabar.

“Kami menyadari tanpa kekompakan, tanpa ikatan chemistry yang kuat itu tidak akan baik,” tambahnya.

Tine berharap, dengan kekompakan dan kekeluargaan, sinergi dalam kebersamaan akan mendukung program-program PKK menjadi lebih sukses lagi.

Dipaparkan, dari 10 program PKK terbagi atas Sekretariat yang mengelola administrasi e-dasawisma; Pokja 1 fokus pada tumbuh kembang pada anak stunting. Pokja 2 fokus pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
(UP2K), dan bantuan modal untuk Pemberdayaan Perempuan. Pokja 3 fokus pada ketahanan pangan dan kreasi pangan lokal. Serta Pokja 4 fokus pada nutrisi anak stunting.

“Jadi inilah fokus-fokus TP PKK yang tentunya perlu kerja bersama, harus kompak” ungkap Tine.

“Karena yang akan monitoring dan evaluasi sampai ke lapangan adalah para pengurus PKK,” tambahnya.

Tine mengaku bersyukur bahwa program-program TP PKK Provinsi Banten berjalan lancar. Dalam penanganan stunting, berdasarkan data e-dasawisma, sudah membaik.

“Tahun depan, selain penanganan stunting juga pencegahan stunting baru, menyasar para.ibu hamil,” ungkapnya.

Untuk UMKM, lanjut Tine, TP PKK sudah memberikan bantuan modal pelaku UMKM khususnya industri rumahan. Serta menghubungkan pelaku UMKM dengan UP2K Kabupaten/Kota.

“Kita bersinergi dengan UP2K Kabupaten/Kota karena setiap kegiatan PKK berhubungan dengan UP2K,” jelasnya.

Untuk industri rumahan terkait pemberdayaan perempuan, Tine memaparkan, yang telah masuk kriteria mandiri, produknya telah masuk marketplace toko PKK.

Menurut Tine, dalam melaksanakan program PKK juga menggunakan prinsip pentahelix. Melibatkan semua pihak mulai dari akademisi, media, serta industri dengan CSR.

“Semoga pentahelix semakin kompak semakin sinergis. Sehingga 10 program pokok PKK dapat mendukung program prioritas pemerintah, khususnya Provinsi Banten dapat berjalan bersama, dengan hasil yang sukses,” pungkasnya.

Comments are closed.