Danramil Aradide Papua Ditembak Mati OPM

23

Jayapura, Satubanten.com- Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII Cendrawasih Letkol Inf Candra Kurniawan mengatakan, salah satu anggotanya yakni Letda Inf Oktovianus Sogalrey diserang dan ditembak mati oleh pasukan Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Penembakan itu terjadi di daerah Pasir Putih, Distrik Aradide, Papua Selatan, pada Rabu sore, 10 April 2024.

“Para pelaku penyerangan dan penembakan ini adalah gerombolan OPM,” kata Candra melalui keterangan tertulis yang dibagikannya pada Jumat, 12 April 2024.

Kronologi pembunuhan anggota TNI itu terjadi ketika Sogalrey keluar dari Markas Komando Rayon Militer (Makoramil) 1703-4 Aradide pada Rabu sore, namun tidak kembali hingga esok harinya. Pencarian lantas dilakukan. Danramil Aradide itu ditemukan di Jalan Trans Paniai-Intan Jaya Papua dalam keadaan sudah meninggal karena diserang dan ditembak oleh OPM.

“Saat ini jenazah almarhum akan dievakuasi ke Enarotali, kemudian dibawa ke Nabire,” ungkap Chandra.

Sementara itu, Komando Daerah Pertahanan (Kodap) XIII Kegepa Nipouda mengklaim telah menembak mati Danramil Paniai Letda Inf Oktovianus Sogalrey, Rabu. Markas Pusat Komnas TPNPB menerima laporan resmi dari Pimpinan TPNPB Kodap XIII Kegepa Nipouda Paniai pada Kamis, 11 April  2024.

Dengan tewasnya anggota TNI itu, manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB OPM mengklaim wilayah Paniai merupakan daerah konflik bersenjata antara OPM dan TNI-Polri. TPNPB-OPM mengimbau kepada warga Indonesia segera meninggalkan wilayah Paniai.

“Jika Anda tidak mengindahkan maka anda bagian dari Indonesian Security Forces dan akan menjadi target tembak oleh Pasukan TPNPB,” ujar Panglima Tinggi TPNPB-OPM Jenderal Goliath Naman Tabuni, Kamis, 11 Kamis 2024, dalam keterangan tertulis.

Pembunuhan anggota TNI itu terjadi ketika Kodap XIII Kegepa Nipouda Paniai di bawah pimpinan Mayor Osea Satu Boma menyerangnya di Jalan Trans Paniai- Intan Jaya Papua pada Rabu pukul 17.00. Dalam penyerangan itu, Danramil Letda Inf Oktovianus Sogalrey tewas tertembak.

“Kami yang lakukan dan kami siap bertanggung jawab atas aksi penyerangan ini,” kata Komandan Operasi Kodap XIII Kegepa Nipouda Paniai, Mayor Osea Satu Boma dalam keterangan tertulis OPM.

OPM menyatakan, apa dilakukannya bukan untuk mencari uang, jabatan, atau pembangunan. OPM mengklaim berusaha mewujudkan revolusi untuk memerdekakan Papua. (**)

Comments are closed.