Atasi Masalah Sampah, Isteri Camat Carenang Gandeng Puskesmas Sosialisasikan Ecobricks

156

Serang, Satubanten.com- Sampah merupakan masalah terbesar bagi semua negara dibelahan dunia manapun, termasuk Indonesia, tidak terkecuali bagi kabupaten Serang. namun tidak dengan di kecamatan Carenang. Dengan inisiatif dari seorang isteri camat yang juga ketua TP PKK masalah sampah dapat diatasi dengan mengolahnya menjadi hal yang positif untuk dimanfaatkan.

Ecobricks, ya ecobricks menjadi idea out of the box dari ketua TP PKK Carenang Alvina Amir, atas dasar cinta dan visi selamatkan lingkungan dari sampah plastik yang sulit didaur ulang, Camat Carenang beserta isteri berinisitif memanfaatkan sampah plastik untuk dibuat ecobrick dengan menggandeng serta pihak Puskesmas Carenang yakni sanitarian dan petugas promkes agar ikut serta melakukan sosialisasi ecobricks disekolah – sekolah dan seluruh masyarakat desa kecamatan Carenang.

Seperti diketahui bahwa Ecobricks ini berasal dari bahan limbah plastik botol air minum kemasan yang diisi padat dengan limbah non-biological yang nantinya dapat digunakan kembali menjadi blok bangunan atau yang lebih populer sering kita sebut adalah bata ramah lingkungan.

Ketua TP PKK Alvina Amir menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi ecobricks ini dilakukan selain untuk melatih siswa siswi agar terbiasa menjaga kebersihan disekitar lingkungan rumah dan lingkungan sekolah dari sampah, juga dapat memberikan ilmu bagaimana cara memanfaatkan sampah menjadi sesuatu hal yang lebih bermanfaat.

“Sampah anorganik seperti plastik dan kertas jajanan siswa siswi kemudian digunting kecil-kecil lalu dimasukan ke dalam botol plastik bekas air minuman, kemudian dipadatkan sehingga tidak ada rongga dan akan membuat botol lebih kuat tidak mudah pecah”, kata Isteri dari Camat Carenang Arif Roikhan, saat menjelaskan cara pembuatan ecobricks kepada puluhan peserta dari SDN Penenjoan, Jumat (5/8).

Selain itu, Alvina juga memberikan apresiasi bagi siswa siswi SDN Panenjoan yang sudah membuat ecobrick dengan membeli hasil ecobricksnya seharga dua ribu rupiah untuk setiap satu botol minuman ukuran besar dan seribu rupiah untuk ukuran kecil.

“Dari ecobrick yang terkumpul ini akan dibuat paving block disekitar pengembang biakan ikan bioflok di wilayah kantor kecamatan. Kegiatan ecobrick ini nantinya akan dilaksanakan di seluruh sekolah SD se-kecamatan carenang dan menjadi program unggulan kecamatan carenang”, papar Alvina.

“Karen jika plastik sisa botol minum dibakar, maka akan timbul masalah baru, yaitu muncul zat-zat berbahaya karbon monoksida yang terlepas ke udara saat pembakaran, lalu akan membahayakan kesehatan orang-orang sekitar yang menghirup, bahkan menjadi penyumbang pemanasan global. Lalu, ketika sampah ini (bahan ecobricks) dibiarkan begitu saja, partikel plastik juga akan sulit sekali terurai dan dapat membahayakan ekosistem di sekitarnya, seperti ekosistem tanah maupun laut”, ungkap Alvina saat ditanya penyebab dirinya termotivasi membuat ecobricks.

Sementara sanitarian puskesmas carenang,Yuliza mengatakan sangat menyambut baik idea dari isteri Camat Carenang yang sangat bermanfaat untuk menyelamatkan lingkungan dan kesehatan.

“Jika kegiatan ini (sosialisasi ecobricks-red) dilaksanakan secara berkesinambungan bersama berkolaborasi dengan program sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) maka bukan saja menjalankan pilar ke empat STBM tentang pengamanan sampah rumah tangga dengan benar, akan tetapi harapan carenang bebas sampah akan terwujud,” tutur Yuliza.

Selain sosialisasi ecobrick lanjut Yuliza, kegiatan di SDN Panenjoan ini ditutup dengan mengajarkan siswa siswi untuk melaksanakan 6 langkah cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan benar, sehingga diharapkan siswa-siswi dapat membiasakan diri untuk selalu CTPS pada saat membuat ecobrick dan juga tentunya dalam kesempatan lainnya.(***).

Comments are closed.