Satubanten.com– Sebagai wujud menumbuhkan rasa kebanggaan dan kecintaan terhadap satuan, sejumlah 177 prajurit Yonif PR 330/TD terdiri dari Perwira, Bintara dan Tamtama menjalani tradisi satuan yang merupakan warisan para pendahulu Yonif PR 330/TD.
Danyonif PR 330/TD Mayor Inf Dedy Pungky Irawanto, S.I.P., M.I.Pol dalam keterangan tertulisnya, mengatakan, tradisi ini merupakan warisan turun temurun dari para pendahulu Yonif PR 330/TD yang wajib dilaksanakan oleh setiap prajurit Yonif PR 330/TD.
Penutupan Tradisi Satuan ini dipimpin Danyonif PR 330/TD Mayor Inf Dedy Pungky Irawanto, S.I.P., M.I.Pol setelah para prajurit melaksanakan kegiatan tradisi yang berlangsung selama 3 hari pada tanggal 5 s.d 7 Februari 2023, dilanjutkan pengukuhan di Puncak Gunung Mandalawangi dan prosesi penerimaan prajurit di Asrama Yonif PR 330/TD.
Tujuan dan sasaran utama tradisi adalah untuk menumbuhkan kebanggaan terhadap satuan, memupuk jiwa korsa dan membentuk mental juang prajurit yang handal di medan penugasan.
“Prajurit kujang pergi tidak mencari kemenangan akan tetapi prajurit Kujang selalu datang membawa kemenangan. Tradisi ini dilaksanakan untuk menumbuhkan kebanggaan seorang prajurit terhadap satuannya sehingga diharapkan kelak, semua prajurit Yonif PR 330/TD senantiasa dapat memberikan pengabdian kepada masyarakat, TNI, bangsa dan negara, ujar Dedy Pungky dalam amanatnya.
Materi tradisi satuan Yonif PR 330/TD TA 2023 meliputi aplikasi kompas bintang, patroli, pertahanan BOD dan ketahanan mars yang bertujuan untuk mengasah kemampuan prajurit dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas operasi. Tingkat kesulitan medan latihan yang bervariatif, menuntut para peserta tradisi untuk mengeluarkan kemampuannya secara optimal, baik kekuatan fisik, mental dan pikiran agar dapat sampai ke puncak Gunung Mandalawangi dan dikukuhkan secara resmi sebagai prajurit Tri Dharma yang sejati. (**)
Comments are closed.