Tingkatkan Kompetensi Siswa, KIR SMAN 6 Kota Serang Adakan Pelatihan Penulisan Karya Tulis Ilmiah

207

Satubanten.com- Sesuai dengan namanya, Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) SMA Negeri 6 Kota Serang berupaya meningkatkan kompetensi ilmiah para siswa.

Selain mengadakan program pelatihan keterampilan penggunaan alat, mereka juga mengadakan pelatihan penulisan karya ilmiah.

Penulisan karya ilmiah merupakan bentuk tindak lanjut dari berbagai kegiatan penelitian atau riset, yaitu publikasi laporan hasil penelitian.
Tidak tanggung-tanggung, jenis karya tulis yang dibahas pada pelatihan yang diselenggarakan pada hari Jumat (24/11) tersebut adalah artikel untuk jurnal ilmiah.

Jurnal ilmiah sendiri merupakan terbitan berkala yang menerbitkan artikel-artikel pada bidang tertentu yang melalui proses cukup panjang.

Artikel yang dikirim ke jurnal ilmiah biasanya akan melewati berbagai penilaian, peninjauan oleh mitra bestari, dan serangkaian editing.

Dari hasil penilaian dan peninjauan, editor akan memutuskan apakah artikel tersebut diterima, direvisi, atau ditolak.

Bertempat di Auditorium SMA Negeri 6 Kota Serang, kegiatan pelatihan penulisan karya tulis ilmiah tersebut menghadirkan narasumber yang cukup berpengalaman.

Ia adalah Sonny Rohimat, guru kimia sekaligus Kepala Laboratorium SMA Negeri 6 Kota Serang yang telah menghasilkan belasan artikel yang tersebar pada berbagai jurnal ilmiah nasional sejak tahun 2021.

Ia juga terpilih sebagai guru terkritis pada Pekan Inspirasi Tanah Air (PITA) Tahun 2021 yang diselenggarakan Zenius Education saat membawakan proposal Guru Publikasi, serta meraih Best Paper pada Seminar Temu Ilmiah Nasional (TING) XIV Tahun 2022 yang diselenggarakan oleh FKIP Universitas Terbuka.

“Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengasah kemampuan siswa dalam membuat tulisan berdasarkan pemikirannya, sehingga mendorong mereka untuk berpikir kritis dan kreatif,” kata pembina KIR SMAN 6 Kota Serang, Gina Amalia Fauziah.

“Dengan kegiatan ini diharapkan dapat membentuk siswa-siswi SMAN 6 Kota Serang yang terampil dalam menulis KTI, karena dengan menulis dapat memperdalam ilmu pengetahuan,” tambah pelatih KIR, Nadya Hapsari.

Dalam pengantarnya, Sonny berharap siswa-siswi SMAN 6 Kota Serang bisa menjadi pelopor para penulis ilmiah dari kalangan pelajar yang mampu menembus jurnal ilmiah nasional.

Untuk itu ia mengenalkan berbagai contoh artikel yang sudah terbit pada jurnal nasional terakreditasi, sistematika penulisan artikel jurnal, serta metode penelitian yang memungkinkan dilakukan oleh siswa.

Puluhan siswa pun tampak antusias mengikuti kegiatan tersebut.

Sesi pelatihan diakhiri dengan praktik menyusun artikel secara kolaboratif dengan berbagai pilihan judul fleksibel yang telah disiapkan narasumber.

Para siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, serta masing-masing kelompok memilih satu judul artikel penelitian. Pada tahap ini peserta diminta untuk menyusun metode penelitian yang akan dilakukan sesuai dengan judul yang dipilih.

Sebagai referensi, peserta dikenalkan juga dengan Google Scholar atau Google Cendekia sebagai platform indeksasi berbagai karya tulis internasional.

“Selama seminar KTI itu seru, senang karena bisa dapat ilmu tentang tata cara membuat artikel untuk pemula, dan belajar membuat artikel melalui penelitian. Terus lebih banyak mengenal temen juga,” kesan salah seorang peserta, Ajeng Widiawati.

“Ya betul, sangat menyenangkan dan bersyukur bahwa di SMAN 6 Kota Serang ada penyampain materi khusus dan mencoba pembuatan KTI, yang nanti akan sangat berguna sekali untuk ke depannya. Terima kasih Pak Sonny udah menyempatkan waktunya dan memberikan pengetahuan baru bagi kami,” tutur peserta lainnya, Astri Diah Permatasari.

Dalam kesempatan tersebut Sonny juga menyampaikan bahwa kegiatan pelatihan ini adalah awal dari langkah-langkah berikutnya.

Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kota Serang sekaligus Sekretaris MGMP Kimia SMA Kota Serang dan Provinsi Banten ini juga berharap kegiatan ini ditindaklanjuti melalui pelaksanaan riset atau penelitian sesuai dengan metode penelitian yang telah disusun oleh masing-masing kelompok. Dengan demikian, pelatihan ini bisa benar-benar menghasilkan produk berupa karya tulis ilmiah yang dipublikasikan.(Sbs)

Comments are closed.