Tangerang, satubanten.com- Wakil Ketua III DPRD Kota Tangerang yang juga Anggota Fraksi PKS Tengku Iwan melaksanakan kegiatan Reses nya kali ini di Taman Karang Raya Kelurahan Karawaci Baru Kecamatan Karawaci pada hari Sabtu, 03 Desember 2022. Dalam kegiatan ini hadir 150 orang warga masyarakat RW 01 dan RW 07 Kelurahan Karawaci Baru sebagai peserta.
Turut hadir dalam acara yakni, Ketua DPD PKS Kota Tangerang Arif Wibowo, Ketua DPC PKS Karawaci Hariri Nasution, Lurah Karawaci Baru Suhandi, S.IP, dan juga unsur Babinsa setempat.
Dalam sambutan nya Arif Wibowo selaku Ketua DPD PKS Kota Tangerang menjelaskan tentang posisi partai nya dalam beberapa isu politik. Ia juga tak lupa mengajak para pemuda untuk turut berpartisipasi aktif dalam berperan di lingkungan dan juga menawarkan beberapa program pemberdayaan yang nanti nya bisa dikerjasamakan antara struktur PKS dengan warga masyarakat setempat.
Ketua DPC PKS Kecamatan Karawaci Hariri Nasution hadir sebagai pemberi sambutan ke dua. Dalam sambutannya Ia menjelaskan kepada warga seputar kiprah perjuangan serta program – program PKS DPC Karawaci. Dalam kesempatan ini ia pun memohon bimbingan serta masukan kepada para tokoh masyarakat yang hadir agar PKS Karawaci tetap kokoh menjadi solusi bagi masyarakat.
Pihak yang memberikan sambutan terakhir adalah Lurah Karawaci Baru Suhandi. Disini selain memberikan arahan kepada warga untuk mensukseskan program-program pemerintah, Ia pun turut mengapresiasi Tengku Iwan sebagai seorang Anggota Dewan yang aspiratif dan merakyat. Ia memberikan contoh nyata bahwa Tengku telah berhasil mengadvokasi pembangunan taman di lahan oksidasi Jl. Karang Raya yang InsyaAllah akan selesai di tahun 2023.
Beragam pertanyaan dan aspirasi di terima Tengku dalam pertemuan ini. Antara lain terkait usulan pengadaan pompa air, perbaikan saluran drainase, program bedah rumah, program pendidikan dan juga tentang bantuan sosial. Ia lantas meminta staf nya untuk mencatat seluruh pertanyaan dan aspirasi yang ada.
“InsyaAllah akan kita tindak lanjuti” ucap Tengku dihadapan warga yang hadir.
Satu hal yang mengemuka dalam reses ini adalah terkait keluhan warga tentang permasalahan parkir mobil di lingkungan. Dalam hal ini warga menyampaikan bahwa telah terjadi permasalahan yang cukup pelik akibat dari perilaku parkir mobil yang tidak pada tempat nya.
Warga mencontohkan bahwa pernah ada kejadian seorang warga kesulitan untuk pergi ke Rumah Sakit hanya gegara adanya parkir yang sembarangan. Bahkan tak jarang permasalahan ini menimbulkan keributan di lapangan. Untuk itu mereka meminta bantuan Tengku untuk mencarikan solusi dari permasalahan ini.
Merespon keluhan warga tersebut Tengku memberikan penjelasan bahwa lahan umum bukan lah milik pribadi, sehingga penggunaan nya pun tidak bisa sembarang. Dan secara peraturan belum ada payung hukum yang mewadahi. Karena itu Tengku berinisiatif akan mengusulkan kepada DPRD untuk dapat bersama dengan Pemkot menerbitkan Perda tentang Perparkiran di Lingkungan Perumahan.
Untuk sementara ia menyarankan agar permasalahan terkait parkir dapat diselesaikan secara kekeluargaan melalui RT/RW. Dan mendorong sifat saling menghargai satu sama lain.
Tengku juga menghimbau kepada warga pemilik kendaraan agar dapat memarkirkan kendaraan nya pada lahan pribadi masing-masing, sehingga tidak mengganggu fungsi lahan bermain anak-anak. Ia tidak ingin anak-anak kita jadi korban gadget atau permainan online hanya karena hilang area bermain nya. Dan pembuatan Perda tentang Parkir ini menjadi semakin penting mengingat hal ini juga selaras dengan Kota Tangerang sebagai kota yang ramah anak.
Namun Tengku juga menjelaskan bahwa hadirnya Perda tentang Parkir ini nanti nya juga akan tetap memberikan ruang atau waktu kepada masyarakat yang belum memiliki lahan parkir pribadi untuk dapat menyesuaikan.
“Saya akan mengusulkan ke DPRD untuk terbit nya Perda tentang Perparkiran di lingkungan perumahan karena hal ini sudah sangat mendesak. Dampak negatif dari parkir sembarangan ini bukan hanya menimbulkan konflik dilapangan, namun juga sudah sampai menghilangkan lahan bermain anak-anak kita. Namun saya pun paham bahwa semua ini butuh proses, untuk itu saya menghimbau agar sementara permasalahan tentang Parkir dapat diselesaikan secara kekeluargaan melalui RT/RW dan mendorong sikap saling menghargai satu sama lain”. Pungkas Tengku pada satubanten.com. (Ero)
Comments are closed.