Doha, Satubanten.com- Israel dan Hamas selangkah lagi menuju kata sepakat. Yakni, tentang gencatan senjata dan pertukaran tawanan. Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh mengungkapkan bahwa dialog sudah mendekati mufakat. Pembicaraan gencatan senjata itu di mediasi oleh Qatar.
”Kami berada pada titik terdekat dalam mencapai kesepakatan,” ujar Jubir Kementerian Luar Negeri Qatar Majed al-Ansari, seperti dikutip The Guardian.
Dia optimistis kesepakatan bakal tercapai. Fokus Qatar adalah gencatan senjata untuk kemanusiaan. Sejak awal perang, mediasi yang dilakukan Qatar berhasil membebaskan 4 sandera. Masih ada sekitar 240 sandera yang dibawa Hamas.
Qatar berharap untuk mengumumkan kesepakatan paling cepat kemarin (21/11) waktu setempat.
Sumber CNN di Israel juga menyebut bahwa kesepakatan bisa diumumkan secepatnya. Pembebasan paratahanan perlu mendapat persetujuan dari pemerintah Israel, namun diperkirakan hal itu tidak akan menjadi hambatan.
Rencananya, ada 50 sandera perempuan dan anak-anak yang di bebaskan Hamas. Imbalannya adalah jeda pertempuran selama 4–5 hari. Tiap sandera yang dibebaskan ditukar dengan 3 ta hanan Palestina.
Dengan kata lain, jika Hamas membebaskan 50 orang, Israel harus melepas 150 tawanan. Itu akan jadi pembebasan tawanan Hamas terbesar sejak perang.
Tahanan yang dibebaskan Israel terbilang sedikit jika dibandingkan penangkapan membabi buta yang mereka lakukan sejak perang.
Dilansir Al Jazeera, saat ini ada 8.200 warga Palestina yang ditahan Israel. Sebanyak 3 ribu di antaranya ditahan sejak perang pecah pada 7 Oktober lalu. Dari jumlah tersebut, sebanyak 145 di antaranya adalah anak-anak, 95 perempuan, dan 37 jurnalis. (***)
Comments are closed.