Sumur, SatuBanten – Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) merupakan salah satu kawasan wisata dan konservasi yang telah menjadi ikon Provinsi Banten. Dengan keasrian yang dimilikinya dengan kondisi yang alami serta satwa endemiknya seperti, Badak bercula satu yang kini populasinya hampir punah menjadi daya tarik tersendiri.
Tidak salah jika TNUK itu kini menjadi sasaran dan buruan para pelancong lokal maupun mancanegara. Namun sayangnya, keindahan TNUK itu harus makin tersembunyi, dengan akses jalan utama yang masih menjadi masalah serius,
Kondisi jalan mulai rusak parah dari wilayah Desa Tunggal Jaya hingga desa paling ujung di banten yakni Ujung Jaya, Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang.
Padahal jalur tersebut merupakan akses utama utama wisatawan untuk pergi ke TNUK dan akses utama masyarakat untuk pergi ke kantor kecamatan, Pasar dan juga Puskesmas Sumur.
Kondisi jalan sangat memprihatinkan lantaran rusak parah dengan lubang jalan yang mengangan dan tergenang oleh air hujan. Kendaraan yang melintas pun harus mengurangi kecepatannya dan ekstra hati-hati ketika hendak melintasi jalan itu.
Kondisi jalan rusak seperti itu bukan hanya terjadi di sepanjang Desa Tunggal Jaya, tetapi di beberapa desa lainnya yakni Desa Taman Jaya, Ujung Jaya sementara untuk desa Cigorondong sebagian sudah dibetonisasi.
Warga Taman Jaya, Irom yang juga pengelola Sunda Jaya Homestay mengatakan, kondisi itu sudah bertahun-tahun. Bahkan, seakan-akan dibiarkan rusak oleh Pemerintah Daerah.
“Susah juga kami bersaing dengan lokasi lain dalam mencari tamu karena kondisi jalan yang rusak,” ujar Irom kepada SatuBanten.
Irom lebih lanjut mengakui bahwa persaingan dengan lokasi lain di BAnten terkendala karena jalur jalan yang sebagian besar masih tanah dan bebatuan sehingga wisatawan enggan untuk datang,
“Semoga kedepannya betonisasi bisa tuntas hingga ke Ujung Jaya agar wisatawan bisa mudah datang,” pungkasnya. (**)
Comments are closed.