Merancang Pengelolaan Pendidikan yang Inklusif-Integratif

120

 

Oleh : Muhammad Zaini
Guru SD Negeri Candi Burung 2 Proppo Pamekasan

 

Satubanten.com- Pendidikan selalu menuntut inovasi dan kreasi. Perkembangannya selalu dinamis seiring pertumbuhan era digital yang terus melaju pesat. Pada 21 Januari 2025 Kemendikdasmen Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed. meluncurkan produk terbarunya bernama Rumah Pendidikan. Sebuah platform baru yang dirancang untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang inklusif-integratif. Rumah pendidikan ini menjadi sangat menarik dan layak diapresiasi.

Di samping menghadirkan banyak inspirasi bagi semua pihak, platform baru tersebut bertujuan untuk meningkatkan layanan berbasis pengelolaan digital bagi kepala sekolah, pengawas, peserta didik, bahkan disediakan fitur untuk orang tua. Layanan ini tentu hendak menyajikan efisiensi, efektivitas dan adaptabilitas yang tinggi, tanpa mengurangi aspek esensi.

Layanan baru berbasis digital versi Kemendikdasmen, memang sangat ditunggu kehadirannya yaitu, layanan yang efisien yang mempermudah proses kinerja semua pihak yang terlibat dalam pemajuan pendidikan. Dalam kaitan ini, guru, kepala sekolah, pengawas, peserta didik dan orang tua disiapkan berada dalam satu wadah digital, Rumah Pendidikan.

Tentu ini ruang baru dan menjadi pendekatan strategis untuk memberikan layanan pendidikan yang relevan dengan kebutuhan zaman. Stakeholder pendidikan disediakan rumah digital untuk saling bersinergi, berkolaborasi, beradaptasi, dan bertransformasi secara digital, agar pendidikan di Indonesia berakselerasi dan bertumbuh pesat.

Kolaborasi Kerja yang Integratif

Guru sebagai pendidik diupayakan dapat memaksimalkan perannya sesuai amanah undang-undang guru yaitu, mengajar, mendidik, melatih, menilai dan mengevaluasi. Sedangkan kepala sekolah sebagai top leader juga diharapkan dapat menjalankan fungsi kepemimpinannya dengan baik sebagai manajer, supervisor, motivator dan administrator.

Kemudian, pengawas yang bertugas sebagai pendamping kepala sekolah, juga dapat memaksimalkan perannya untuk mendorong dan membersamai kepala sekolah dalam melaksanakan tugas pokonya. Hal itu dalam rangka peningkatan kapasitas dan mutu layanan untuk mewujudkan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dengan strategi dan metode yang relevan.

Orang tua sebagai mitra sekolah dapat didorong untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang kondusif dan berkualitas, sehingga pendekatan inklusif-integratif melalui platform layanan Rumah Pendidikan menjadi sangat strategis. Stakeholder pendidikan diberi layanan secara terbuka untuk melakukan transformasi kinerja, agar penyelenggaraan pendidikan dapat berlangsung dengan efektif sesuai amanah undang-undang pendidikan.

Rumah pendidikan yang diluncurkan untuk peningkatan kinerja guru, kepala sekolah, peserta didik dan orang tua yang berbasis pada transformasi digital, menjadi kunci pola kerja yang kolaboratif antara stakeholder dan pihak pemerintah. Dalam hal ini, Mandikdasmen Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed ingin membuka ruang baru untuk membangun sistem pendidikan yang inklusif dan berkualitas, demi lahirnya generasi anak-anak bangsa yang kuat dan hebat.

Dalam kaitan ini, Mandikdasmen dengan media Rumah Pendidikan juga ingin menumbuhkan budaya kerja dan layanan publik yang ramah. Teknologi dipandang sebagai upaya percepatan untuk melakukan akses data secara digital, sehingga akan mempermudah dalam pengambilan kebijakan yang berbasis data (database policy). Sementara aspek komitmen, kolaborasi dan layanan pendidikan yang ramah menjadi sesuatu yang esensial dan substantif.

Deep Learning dan Rumah Pendidikan

Terobosan Mandikdasmen dalam merancang layanan pendidikan melalui Rumah Pendidikan dengan pendekatan integratif-inklusif dapat menjadi ‘angin segar’ untuk pengoptimalan kinerja yang saling berkolaborasi antara stakeholder pendidikan dan pihak pemerintah. Hal ini sesuai dengan Asta Cita Presiden Prabowo-Gibran dalam rangka memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM) sains, teknologi dan pendidikan.

Menarik bahwa transformasi digital yang direalisasikan dalam platform Rumah Pendidikan bersanding pula dengan pendekatan belajar yang disebut oleh Mandikdasmen sebagai deep learning. Pendekatan belajar ini merupakan pembelajaran mendalam yang sasaran utamanya adalah membentuk peserta didik yang mampu memecahkan masalah konkrit kehidupan sehari-hari. Bukan sekadar menjadi pembelajar yang hanya jago memecahkan soal-soal ujian di atas lembaran kertas.

Dengan demikian, deep learning yang diikhtiarkan untuk memperbaiki proses belajar peserta didik pada masing-masing satuan pendidikan dapat diintegrasikan dengan Rumah Pendidikan sebagai kontrol yang dapat dilakukan oleh stakeholder pendidikan dan pemerintah. Guru dengan tugas pokoknya dapat merencanakan pembelajaran secara maksimal dan dapat berinteraksi langsung dengan peserta didik, orang tua dan pengawas melalui media digital Rumah Pendidikan, yang dirancang untuk meningkatkan kinerja bagi semua.

Penyederhanaan beban administrasi bagi guru menjadi sangat beralasan, tanpa mengurangi esensi tugas dan tanggungjawab guru sebagai pendidik. Guru diharapkan dapat memanfaatkan pendekatan belajar dengan baik untuk menghasilkan mutu pembelajaran yang qualified. Peserta didik dapat merasakan layanan pendidikan yang memuaskan, yang diikat oleh sebuah komitmen dan kerja-kerja cepat yang produktif serta kolaboratif.

Integrasi pola kerja yang kooperatif dapat menjadi pemicu tumbuhnya budaya kerja yang mengedepankan mutu pendidikan yang unggul. Rumah Pendidikan sebagai media transformasi digital diperkuat oleh komitmen berkarya untuk mengantar generasi anak bangsa yang tangguh. Disini perlu intervensi pemerintah dan stakeholder terkait, untuk menggunakan media-media digital secara bijak.

Konten-konten media sosial yang tidak begitu bernilai, yang sekadar mengejar viral dapat tergantikan oleh karya-karya produktif dari para guru dan peserta didik. Hal ini dapat menjadi proyek besar untuk mengubah perwajahan media sosial yang cenderung didominasi oleh konten yang remeh-temeh dan jauh dari esensi nilai, menjadi sebuah rumah peradaban digital yang berkualitas sebagai konsumsi harian publik yang penuh makna dan mutu tinggi. (Sbs/M. Zaini)

Comments are closed.