Menyelami Realitas Pengangguran di Kota Serang Banten

11

Serang, Satubanten – Masalah pengangguran sudah menjadi isu yang tidak asing lagi, terutama di Kota Serang, Banten. Masalah ini semakin terasa seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk yang semakin pesat. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kota Serang, Popy Nopriadi, mengatakan bahwa angka pengangguran di Kota Serang masih tinggi, tercatat mencapai 7,45 persen atau 27.125 orang. “Data tersebut merupakan data tahun 2023 dari bulan Januari hingga Desember, karena data pengangguran ini dirilis setiap akhir tahun. Namun, untuk data tahun ini belum tersedia,” ujarnya pada Selasa, 16 Juli 2024.

Seiring berjalannya waktu, perkembangan terbaru mengenai angka ketenagakerjaan di Kota Serang telah dirilis, memberikan gambaran terkini tentang situasi tenaga kerja. Pada Agustus 2024, Kota Serang mencatat tingkat pengangguran terbuka (TPT) sebesar (7,12 persen), turun 0,33 persen poin dibandingkan Agustus 2023 yang sebesar 7,45 persen. Selain itu, tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) Kota Serang pada Agustus 2024 mencapai (69,10 persen), naik 0,66 persen poin dibandingkan Agustus 2023 yang tercatat sebesar 68,44 persen. Informasi tersebut dipublikasikan pada 5 November 2024 melalui akun Instagram @bpskotaserang.

Meskipun angka pengangguran mengalami penurunan, pemerintah tetap harus fokus pada upaya yang lebih intensif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Penurunan tingkat pengangguran memang menunjukkan kemajuan, namun tantangan besar dalam menciptakan lapangan pekerjaan yang berkualitas dan berkelanjutan masih tetap ada. Moch. Poppy Nopriadi mengaku masih menghadapi kesulitan dalam mengatasi masalah pengangguran di Kota Serang karena keterbatasan anggaran yang dimiliki oleh Disnakertrans Kota Serang maupun Pemerintah Kota Serang. “Terbatasnya anggaran yang dimiliki oleh Disnakertrans Kota Serang maupun Pemerintah Kota Serang menjadi salah satu penyebab kurangnya kegiatan job fair maupun job recruitment yang dilaksanakan,” katanya.

Selain masalah anggaran, salah satu kendala di Kota Serang adalah rendahnya keterampilan tenaga kerja. Banyak warga yang hanya bergantung pada pekerjaan informal karena tidak memiliki keahlian yang dibutuhkan oleh perusahaan atau sektor formal. Kondisi ini sering terlihat di lapangan, di mana banyak anak muda lulusan sekolah kesulitan mendapatkan pekerjaan tetap karena kurangnya pelatihan atau sertifikasi yang mendukung. Akibatnya, mereka cenderung bekerja serabutan atau mengambil pekerjaan dengan upah rendah. Selain itu, banyak warga yang kurang aktif dalam mengikuti program pelatihan kerja yang disediakan pemerintah. Beberapa dari mereka mengaku tidak mengetahui adanya program tersebut, sementara yang lain merasa program yang ada tidak sesuai dengan kebutuhan mereka. Hal ini menunjukkan bahwa cara pemerintah dalam menyampaikan informasi dan mengajak masyarakat untuk berpartisipasi perlu ditingkatkan.

​Permasalahan pengangguran di Kota Serang, tentunya memberikan dampak negatif yang cukup besar bagi masyarakat. Salah satu dampak yang terlihat adalah meningkatnya angka kemiskinan. Berdasarkan data dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2024, persentase penduduk miskin di Kota Serang mencapai 5,65 persen. Selain itu, pengangguran juga berdampak buruk pada sektor pendidikan dan kesehatan. Keluarga yang mengalami kesulitan ekonomi sering kali menghadapi hambatan untuk mengakses layanan pendidikan dan kesehatan yang layak. Dampak lainnya adalah meningkatnya tindakan kriminalitas. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Serang, pada tahun 2023 tercatat sebanyak 294 kasus kriminalitas. Hal ini tentu sangat memprihatinkan dan menjadi perhatian utama dalam upaya menjaga keamanan serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Kota Serang.

​Dalam upaya mengatasi pengangguran di Kota Serang, Banten, untuk sementara ini, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kota Serang baru dapat mengadakan program rekrutmen pencari kerja. Program ini dilakukan dengan bekerja sama dengan berbagai perusahaan di Provinsi Banten. “Sekarang ada 33 perusahaan, sebagian besar perusahaan yang berada di Kota Serang, tetapi ada juga yang di luar, seperti di Kabupaten Tangerang. Jadi, perusahaan akan memaparkan informasi terlebih dahulu, kemudian peserta dapat memilih minatnya pada perusahaan mana. Setelah itu, mereka akan mengikuti semacam interview awal,” ucapnya. Selain mengadakan program rekrutmen pencari kerja, Disnakertrans Kota Serang juga menyelenggarakan berbagai pelatihan keterampilan, seperti pelatihan tata boga, otomotif, dan tata rias pengantin. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan daya saing para pencari kerja, dengan harapan mereka dapat memperoleh pekerjaan atau bahkan membuka usaha sendiri. Pelatihan ini diharapkan menjadi solusi sementara untuk menanggulangi masalah pengangguran di Kota Serang. Namun, meskipun berbagai inisiatif positif telah dilakukan, keterbatasan anggaran masih menjadi faktor penghambat dalam menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih luas. Oleh karena itu, penting bagi Pemerintah Kota Serang untuk mencari sumber pendanaan alternatif, seperti menjalin kerja sama dengan sektor swasta dan lembaga non-pemerintah, serta memanfaatkan teknologi digital. Teknologi digital diharapkan dapat membuka peluang kerja baru, terutama bagi generasi muda yang semakin akrab dengan teknologi.

​Meskipun sudah ada beberapa langkah yang diambil, masalah pengangguran di Kota Serang tetap menjadi fokus utama pemerintah. Agar dapat diatasi dengan lebih efektif, diperlukan kerja sama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Pemerintah dapat terus mendukung program yang membuka lebih banyak lapangan pekerjaan, sementara sektor swasta diharapkan turut berkontribusi dengan menciptakan peluang usaha serta memberikan pelatihan bagi warga. Di sisi lain, masyarakat juga perlu terus mengembangkan keterampilan agar mampu bersaing di pasar kerja. Dengan kolaborasi yang lebih baik antara semua pihak, diharapkan masalah pengangguran ini dapat berkurang secara signifikan, sehingga kesejahteraan masyarakat Kota Serang dapat meningkat.

Penulis : Astri Agustiani
Program studi : Ilmu Pemerintahan
Universitas Pamulang Serang

Comments are closed.