Kolaborasi, University of Technology Sydney (UTS) Rintis Teknologi Mutakhir Untuk Tingkatkan Aspek Keberlanjutan di Idustri Antariksa Australia

14

SYDNEY, Satubanten – Tiga tahun lalu, komersialisasi industri antariksa Australia masih jauh dari harapan.

Director, Business Development, UTS Tech Lab, Roger Kermode, bertemu dengan CEO, Space Machines Company (SMC), Rajat Kulshrestha. SMC adalah sebuah usaha rintisan teknologi mutakhir asal Australia. Sang CEO memiliki visi untuk membangun perusahaan yang dapat menginspeksi, memperbaiki, merelokasi, merawat, memutakhirkan, dan membuang pesawat antariksa agar industri antariksa menjadi lebih berkelanjutan. Visi ini sejalan dengan rencana Pemerintah Federal Australia untuk meningkatkan nilai ekonomi di industri antariksa nasional, dari AU$ 4 miliar menjadi AU$ 12 miliar, serta menciptakan 20.000 lapangan pekerjaan pada 2030.

SMC menempuh jalur yang tepat. Meski demikian, pencapaian dua target tersebut, yakni pengembangan teknologi dan komersialisasi, membutuhkan mitra yang menguasai keahlian akademik dan teknis, serta memiliki fasilitas, peralatan, dan laboratorium mutakhir. UTS Tech Lab mampu mengembangkan ekosistem inovasi agar SMC memperoleh akses peralatan mutakhir yang sebelumnya disewa atau dibeli.

Kolaborasi ini sesuai dengan inisiatif strategis UTS untuk meningkatkan investasi dalam kemitraan industri, khususnya mendirikan sentra inovasi yang sejalan dengan strategi inovasi NSW. Inisiatif strategis ini juga akan mengembangkan model riset tentang praktik terbaik, serta membina budaya kolaborasi dan inovasi di universitas dan jaringan mitranya.

Selain menciptakan lapangan pekerjaan baru dan peluang riset baru bagi peneliti, kemitraan yang lebih erat dengan mitra industri juga menghadirkan peluang kerja magang dan kelulusan bagi mahasiswa. Saat ini, lebih dari 20% karyawan SMC berasal dari UTS—dan, SMC akan terus berkiprah di industri antariksa.

Satelit Optimus telah diluncurkan ke angkasa pada 5 Maret lalu. Peluncuran satelit ini juga mengawali era baru dalam aspek keberlanjutan di industri antariksa, sebab Optimus menjadi satelit komersial pertama di Australia yang mampu menyediakan layanan life-extension, inspeksi, dan on-orbit assistance untuk infrastruktur antariksa dan satelit lain.

University of Technology Sydney (UTS) tercantum dalam daftar 100 universitas terbaik di dunia, serta merupakan perguruan tinggi negeri dan universitas teknologi terkemuka yang memiliki pengaruh global. Informasi lebih lanjut tersedia di discover.uts.edu.au.

Comments are closed.