Klub Liga 2 Karo United Serius Tanggapi Kabar Mengenai Pemalsuan Tanda Tangan Yang Dilakukan Pihak PSSI

192

Satubaten.com- Karo United serius menanggapi kabar mengenai pemalsuan tanda tangan yang dilakukan pihak PSSI terkait tanda tangan klub peserta Liga 2. CEO Karo United, Effendi Syahputra, bahkan tak segan untuk menempuh jalur hukum jika memang diperlukan.

Seperti diketahui, beredar surat berisi tanda tangan 20 perwakilan klub-klub Liga 2. PSSI mengklaim yang bertandatangan di surat tersebut adalah klub-klub yang setuju Liga 2 musim ini tak dilanjutkan.

Dalam surat itu, Karo United nampak ikut memberi tanda tangan. Namun Effendi menegaskan bahwa klubnya tidak pernah menandatangani surat tersebut.

Effendy meminta PSSI memberi penjelasan soal tindak pemalsuan tersebut. Jika tidak, dirinya menyatakan bahwa Karo United akan menempuh jalur hukum.

“Sebagai football family tentu kita kedepankan komunikasi, apakah ada pernyataan atau gimana, kalau memang dirasa perlu jalur hukum ya kita akan tempuh jalur hukum, kalau tidak ada yang mau bertanggung jawab, ya pasti kita akan tempuh jalur hukum,” kata Effendy, Sabtu (14/1/2023).

“Kita kan nunggu klarifikasi, ya kita lihat responnya gimana, kalau memang perlu ditempuh ke jalur hukum kita bawa ke jalur hukum sebagai pembelajaran,” tambahnya lagi.

Effendy mengatakan bahwa isi surat penghentian Liga 2 2022-2023 berbeda dengan hasil owners meeting perwakilan klub yang digelar pada 14 Desember 2022 silam. Dirinya mengaku amat menyayangkan hal tersebut

“Keadaan di sana 60:40 lah, 60 persen itu gak pengen lanjut, tapi 40 persen itu pengen lanjut, tapi dalam kenyataannya, surat yg dikirim ke kita, semua gak pengen lanjut, itu masalahnya, bukan dugaan lagi memang palsu suratnya,” tuturnya.

Effendy pun menunggu momen Kongres Biasa PSSI yang akan dilaksanakan pada Minggu 15 Januari 2023 besok. Diharapkan kongres tersebut dimanfaatkan sebagai momen oleh PSSI untuk menyampaikan klarifikasi.

“Ya kita lihat setelah kongres, kan kongres besok,” pungkasnya. (**)

Comments are closed.