Jordi Amat Hanya Akan Main di Liga Malaysia, Warganet Minta PSSI Untuk Batalkan Naturalisasi

190

Satubanten.com- Pemain keturunan Indonesia Jordi Amat, santer dikabarkan bakal merapat klub kaya raya Malaysia, Johor Darul Ta’zim (JDT). Warganet lantas ramai meminta PSSI untuk membatalkan naturalisasi sang pemain.

Baru-baru ini, rumor mengenai merapatnya Jordi ke JDT semakin menguat. Terlebih lagi, pemilik klub Tunku Ismail Sultan Ibrahim, mengonfirmasi bahwa sang pemain akan bergabung ke timnya dalam waktu dekat.

“Jordi (Amat) akan menjadi bagian keluarga JDT. Jika semua proses mengenai paspornya selesai, Insya Allah dia akan bergabung dengan JDT dalam waktu dekat. Apa yang saya ketahui adalah ibunya berasal dari Makassar, Indonesia,” ujar sang pemilik klub

Sebagai informasi, Jordi Amat merupakan salah satu pemain keturunan yang tengah menjalani proses naturalisasi untuk menjadi Warga Negara Indonesia (WNI). Selain dirinya, terdapat dua pemain keturunan lain yang tengah melewati proses yang sama. Mereka adalah Shayne Pattynama dan Sandy Walsh.

Sebelumnya, Jordi Amat memperkuat klub Belgia, KAS Eupen. Pria berusia 30 tahun itu merupakan salah satu incaran pelatih Shin Tae-yong untuk memperkuat Timnas Indonesia di masa mendatang.

Adapun kontrak Jordi Amat bersama KAS Eupen berakhir pada bulan ini. Publik Tanah Air berharap sang pemain akan bergabung ke klub Eropa lain. Namun, dia justru dikabarkan merapat ke klub Malaysia, Johor Darul Ta’zim.

Pecinta sepak bola Tanah Air pun kecewa mendengar kabar tersebut. Mereka lantas meminta PSSI membatalkan proses naturalisasi Jordi Amat yang masih berjalan saat ini.

“Tolonglah PSSI. Batalkan proses naturalisasinya. Mumpung belum terlambat dan belum disumpah kewarganegaraan RI,” ujar salah satu warganet football .noise.

“Nggak ada gunanya naturalisasi pemain yang cuma bermain di liga tetangga. Pemain Naturalisasi haruslah bisa berguna demi kemajuan sepak bola Indonesia, berkarier di level Eropa, dan bisa beri contoh yang baik untuk pemain lokal,” sambungnya kemudian. (**)

Comments are closed.