Intensitas Hujan Rendah, Berikut Penjelasan BMKG Kenapa Belum Turun Hujan di Desember

57

Serang, Satubanten – Seperti diketahui banyak masyarakat di Jabodetabek saat ini mengeluh dengan suhu yang terasa panas dan cuaca terik, padahal secara umum bulan Desember adalah musim penghujan.

Diketahui bahkan suhu panas dan cuaca terik ini tidak hanya dirasakan warga Jabodetabek, melainkan hampir seluruh wilayah pulau Jawa.

Lantas, apa yang menyebabkan suhu terasa panas padahal sudah masuk musim hujan?

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kondisi suhu panas dan cuaca terik tidak hanya terjadi di Jabodetabek, tetapi juga terjadi di beberapa wilayah yang terletak di sekitar selatan ekuator.

Berdasarkan unggahan di akun Instagram resmi (@infobmkg), BMKG menjelaskan bahwa aktivitas pola tekanan rendah di sekitar Laut China Selatan menyebabkan aliran massa udara basah ke arah selatan ekuator berkurang sehingga mengakibatkan, kandungan uap air menjadi sedikit di selatan ekuator, yang membuat hujan masih langka.

“Kandungan uap air yang sedikit di selatan ekuator menyebabkan kurangnya pertumbuhan awan hujan di wilayah Jawa – Nusa Tenggara sehingga sinar matahari secara intens langsung ke permukaan bumi di wilayah tersebut,” ungkap BMKG, dikutip Minggu (24/12/2023).

BMKG juga menjelaskan bahwa dalam sepekan ini telah terjadi hujan intensitas lebat masih terjadi di sebagian wilayah Sumatra Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara, meski dipulau Jawa masih belum hujan dan cenderung panas.

“Penyebabnya adalah pola tekanan rendah di sekitar Laut China Selatan sehingga secara tidak langsung turut membentuk pola pertemuan serta belokan angin yang menyebabkan peningkatan pertumbuhan awan hujan di sekitar Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi,” jelas BMKG.

BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap berwaspada terhadap kemungkinan potensi cuaca ekstrem selama periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

“Tetap waspada terhadap kemungkinan potensi cuaca ekstrem selama periode Nataru 2023/2024,” tegas BMKG.

Comments are closed.