Dampak Dari Kemarau Panjang, Warga Desa Kutakarang Butuh Air Bersih

25

Satubanten.com- Kemarau panjang melanda wilayah kabupaten Pandeglang dan sekitarnya , hal ini pula berdampak pada sektor pertanian dan kebutuhan akan air bersih untuk masyarakat.

Karena dengan tidak adanya air banyak sawah yang gagal tanam, juga tidak sedikit warga yang mengeluh butuh air bersih untuk kebutuhan mandi, masak hingga air minum.

Salah satu warga kampung Pamatang laja desa Kutakarang kecamatan Cibitung kabupaten Pandeglang Banten bernama Usman saat ditemui menuturkan, bahwa sudah 5 bulan kemarau melanda wilayahnya.

Sehingga mendapatkan air bersih atau kebutuhan air bersih untuk mandi, cuci pakaian, dan masak harus menempuh jarak sekitar 3 kilometer, tambahnya.

Ditambahkan Usman, karena sumur itu adanya di kampung Bunihieum, yang jaraknya sekitar 3 km dan di kampung tempat ia tinggal sumur pada kering.

Yang pada punya motor dengan menggunakan jeligen bisa mengangkut air dari sumur itu dengan mudah, tetapi warga yang tidak punya kendaraan harus berjalan kaki bulak-balik mengangkut air itu, terangnya.

Walaupun antri, tambahnya, tetapi warga tetap kebagian air bersih dari sumur itu.

Dan air dari sumur tersebut rasanya tidak asin atau payau, padahal sumur itu jaraknya hanya 0,5 kilometer atau 500 m dari bibir pantai Kutakarang, tuturnya.

Kedalaman sumur itu hanya sekitar 5 meter saja, tetapi walaupun diambil airnya oleh warga ketersediaan air masih cukup, karena sumur ini baru ada satu, katanya.Maka masyarakat kampung Bunihieum dan kampung Pamatang laja gotong -royong membikin sumur lagi, ujarnya.

Selama musim kemarau, baru ada satu tangkai bantuan air bersih, maka air itu ia gunakan khusus untuk memasak air minum saja, ucapannya.

Terpisah, salah satu perangkat desa Kutakarang saat ditemui di kantor desa menyampaikan, bahwa bantuan air bersih baru ada 3 kali.

Lanjutnya, 2 tangki bantuan air bersih dari BPBD kabupaten Pandeglang dan 1 tangki bantuan dari relawan.

Itu pun masih kekurangan, karena jika ada bantuan air bersih para warga berebut, ada yang bawa jeligen, galon juga panci, pungkasnya.

Adapun warga kampung Gadog bernama Sutiah(nama samaran, red)mengatakan, untuk air minum bisa beli di tempat isi ulang, tetapi untuk kebutuhan mandi dan masak serta cuci pakaian harus ngambil ke Cikalong.

Disitu kan ada sumber atau mata air, walau kecil keluar airnya tetapi sangat bermanfaat seperti sekarang ini disaat musim kemarau panjang melanda kampung ia, pungkasnya.

Comments are closed.