Cargill Meresmikan Corn Wet Mill di Pandaan untuk Memenuhi Kebutuhan Pelanggan di Pasar Pati, Pemanis dan Pakan Ternak yang Terus Meningkat di Wilayah Asia dan Indonesia
Satubanten.com – Cargill hari ini meresmikan pabrik pengolahan jagung basahnya (corn wet mill) di kecamatan Pandaan, Pasuruan, Jawa timur, guna memenuhi permintaan akan kebutuhan pati, pemanis, dan bahan pakan yang terus meningkat di pasar Asia dan Indonesia. Fasilitas senilai USD 100 juta (Rp 1,3 triliun) yang dibangun saat pandemi ini, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perekonomian lokal dengan menciptakan hingga 4.000 lapangan kerja baru serta membantu perkembangan industri makanan dan minuman Indonesia.
Prospek pertumbuhan industri makanan dan minuman di Indonesia diperkirakan sebesar 7% pasca era Covid. Hal ini menghasilkan peningkatan dalam permintaan tepung jagung, yang seringkali harus impor dari pasar internasional. Corn wet mill Cargill di Pandaan ini akan menghasilkan bahan-bahan yang sangat dibutuhkan untuk industri ini. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah Indonesia untuk substitusi impor sekaligus meningkatkan ekspor produk bernilai tambah.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam sambutan pembukaannya mengatakan, “Pada Triwulan pertama tahun 2022, industri makanan dan minuman menyumbang 37,77% dari PDB industri non-migas. Investasi yang dilakukan Cargill ini diharapkan dapat memperkaya daya saing industri makanan dan minuman, dan tentunya meningkatkan pengolahan pati serta pemanis dalam negeri. Pemerintah juga menjamin ketersediaan bahan baku baik dari pasar domestik maupun global agar investasi semacam ini terus berkembang dan memungkinkan Indonesia bersaing di pasar global,” tegasnya.
“Fasilitas Cargill yang baru ini memungkinkan kami untuk membeli jagung dan mengubahnya menjadi pati dan pemanis berbahan dasar jagung, sehingga kami dapat memenuhi kebutuhan pelanggan baik di pasar Indonesia maupun internasional. Kami percaya dengan pabrik baru ini, kami dapat lebih mendukung tujuan pemerintah dalam menumbuhkan industri makanan dan minuman Indonesia dengan meningkatkan kapasitas serta daya saing di pasar internasional. Kami juga berterima kasih atas dukungan kuat yang kami terima dari pemerintah di semua tingkatan dengan proyek ini” ungkap Ming Peng, Managing Director Cargill Starches, Sweeteners, and Texturizers Asia.
Produsen pemanis di Indonesia menggunakan tepung jagung untuk membuat beberapa produk bahan makanan dengan nilai tambah tinggi, seperti glukosa, sorbitol, dan maltodekstrin, yang telah diekspor ke lebih dari 40 negara di Asia dan Afrika, seperti Jepang, Filipina, India, Afrika Selatan, Australia, Vietnam, Mesir, dan negara lainnya.
Pabrik jagung basah baru ini telah mengadopsi teknologi canggih, dengan penerapan industri 4.0, dan untuk mengoptimalkan otomatisasi, seluruh proses dari pabrik hingga pengemasan menggunakan sistem robotika. Fasilitas baru ini juga telah menerapkan standar tertinggi dalam pengelolaan limbah dan konservasi air, mengurangi konsumsi listrik dan air, serta memaksimalkan efektivitas pemurnian air limbah.
Selain itu, untuk mendukung pelestarian keanekaragaman hayati, fasilitas Pandaan juga telah menetapkan model pengelolaan ekosistem melalui program rehabilitasi lahan dengan menanam lebih dari 60.000 pohon.
Pembangunan pabrik ini sudah dimulai sejak tahun 2020, dan pada pelaksanaannya Cargill menerapkan protokol keselamatan dan kesehatan yang sangat ketat, termasuk protokol pencegahan COVID-19. Tidak ada kecelakaan yang terjadi selama tahap konstruksi, dengan total lebih dari 4,7 juta jam kerja yang tercatat aman.
Comments are closed.