Berikut Pengakuan Penumpang Batik Air Yang Melihat Pesawat Mengarah Kepantai Selatan Jawa

38

Tangerang, Satubanten – Keteledoran seorang pilot dan kopilot maskapai Batik Air sempat menghebohkan dunia penerbangan di Indonesia pasalnya pesawat yang harusnya tiba di Bandara Soekarno-Hatta malah melenceng sampai kepantai selatan Pulau Jawa.

Hal ini diketahui setelah adanya pengakuan seorang penumpang yang merekam pesawat tersebut mengarah ke pantai selatan dan meng upload ya di akun media sosial.

“Saya biasanya jarang membuat video, tetapi karna saya tau ini ke arah pantai Selatan. Saya abadikan dan baru tahu beritanya hari ini. Masih sangat bersyukur diberikan mukjizat oleh Tuhan dan masih dikasih kesempatan untuk ada di dunia,” ucapnya dikutip dari akun @WellPlayed04, Minggu (10/3/2024).

Penumpang tersebut mengaku tidak memiliki pemikiran janggal pada saat pesawatnya tidak kunjung mendarat, ia hanya berpikir bahwa Bandara Soekarno-Hatta sedang ramai, sehingga pesawat harus memutar arah.

“Waktu di pesawat saya tidak kepikiran aneh-aneh ‘mungkin di Bandara Soetta sedang crowded’ saya kepikirin travel dari Jakarta ke Bandung yang bisa hangus. Biasanya pukul 09:30 WIB sudah landing, tetapi ini baru pukul 10.00 WIB baru landing,” ucapnya.

Sebelumnya, Laporan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyebut bahwa pilot dan kopilot Batik Air tertidur selama 28 menit dalam penerbangan dari Kendari ke Jakarta.

Dalam dokumen KNKT Safety Recommendation Number 04.O-2024-02.01 dan 04.O-2024-02.02, dikutip Sabtu (9/3/2024), insiden tersebut terjadi pada Kamis (25/1/2024).

Pesawat Airbus A320 Batik Air dengan kode registrasi PK-LUV dijadwalkan terbang dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, menuju Bandara Halu Oleo, Kendari, dan kembali lagi. Dua pilot dan empat pramugari bertugas dalam penerbangan tersebut.

Dalam dokumen yang ditandatangani Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono, pada akhir Februari 2024 itu terungkap bahwa pilot yang bertugas tidak mendapat istirahat yang cukup sebelumnya.

Pada saat persiapan penerbangan, kopilot memberitahu pilot bahwa ia tidak cukup istirahat. Dalam penerbangan ke Kendari, kopilot tidur sejenak di kokpit atas saran dari kapten pilot. “Pendaratan di Kendari berlangsung dengan lancar,” kata laporan itu.

Saat kembali ke Jakarta, kopilot bertugas sebagai pilot yang menerbangkan pesawat (pilot flying/PF), sementara kapten pilot bertugas sebagai pilot monitor (pilot monitoring/PM). Sekitar 30 menit setelah lepas landas, kapten pilot meminta izin kepada kopilot untuk beristirahat sejenak.

Pemandu lalu lintas udara tidak mendapatkan respons dari pilot, dan pada saat itu kapten pilot menyadari bahwa pesawat tidak berada pada jalur yang benar.

Comments are closed.