Serang, Satubanten – Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kota Serang menggelar Webinar Nasional pertama di tahun 2024 pada hari Jumat (26/01). Webinar berkala dengan sebutan Digdakser (Diskusi Guru Daring Kota Serang) kali ini mengangkat tema Penulisan Opini Bidang Pendidikan. Tagline yang digaungkan adalah Menuangkan Pikiran Melalui Tulisan, Guru Keren Merangkai Opini.
Webinar Digdakser yang memasuki seri keempat sejak digulirkan pada Agustus 2023 tersebut dilakukan melalui Zoom Cloud Meetings dengan kapasitas 1.000 peserta. Webinar ini dimoderatori oleh salah satu Pengurus Daerah IGI Kota Serang, Dedeh Mayasari, menghadirkan empat narasumber sekaligus. Keempat narasumber tersebut adalah Neli Fori Karliana, seorang penulis yang kini menjadi Pengawas SMA di Provinsi Banten; Muhamad Alwi, penulis yang saat ini menjadi Kepala SMKN 1 Cidaun, Jawa Barat; Dail Maruf, pegiat literasi dan pendidikan yang juga editor media online Melintas Pendidikan; serta Wahyu Fatihah, guru SMAN 4 Cilegon yang juga produktif menulis buku maupun artikel pada jurnal ilmiah.
Neli Fori Karliana bertindak sebagai keynote speaker sekaligus membuka acara secara resmi. Neli yang sebelumnya pernah menjadi Ketua Bidang Literasi PP IGI dalam penyampaiannya ia menekankan pentingnya kemampuan menulis guru. Dengan penuh semangat ia membakar motivasi hampir 1.000 peserta di layer Zoom.
“Menulislah walaupun hanya kita sendiri yang membaca tulisan tersebut!” Itulah salah satu kalimat yang beberapa kali ia lontarkan saat memberikan arahan kegiatan webinar.
Muhamad Alwi selaku narasumber kedua membahas tentang praktik baik menulis opini di media massa. Pria kelahiran Palu ini memaparkan cara menulis opini bagi pemula. Menurut Alwi, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan dalam menulis opini, yaitu memilih topik yang menarik dan relevan, melakukan riset, membuat kerangka tulisan, menulis opini dgn bahasa anda dan mudah dipahami, serta merevisi opini sebelum dibagikan. Berdasarkan penelusuran, Muhamad Alwi yang merupakan lulusan S1 dan S2 dari Sekolah Tinggi Perikanan (STP) ini memang sering membuat tulisan berupa opini yang diterbitkan pada media online Berita Disdik.
Dari sudut pandang media, analisis opini dibahas oleh Dail Maruf yang kini menjadi Ketua Yayasan Semesta Alam, Kota Serang. Dalam paparannya, Dail alias Damar memberikan motivasi dari sisi lain, yaitu finansial. Dail memberikan gambaran penghasilan yang bisa didapatkan saat ia mengelola media online.
Melengkapi pembahasan penerbitan opini, webinar dipungkas oleh pemaparan dari Wahyu Fatihah tentang praktik baik menerbitkan tulisan dalam bentuk buku. Guru kimia berdarah Minang memaparkan alur yang ditempuh beserta hal-hal yang perlu diperhatikan saat akan menerbitkan tulisan dalam bentuk buku ataupun jurnal.
“Saya mengucapkan banyak terima kasih atas partisipasi Bapak Ibu semua, mudah mudahan ilmu yang kita dapatkan hari ini dari para narasumber sangat berguna. Kami berharap Bapak Ibu berkenan mengikuti webinar di sesi selanjutnya, mudah-mudahan kita sama-sama menjadi guru yang hebat dan keren. Maju bersama IGI Kota Serang,” ujar Sayono, Ketua Bidang Pelatihan dan Peningkatan Mutu IGI Kota Serang yang menjadi ketua penyelenggara webinar, saat ditemui di SMAN 6 Kota Serang.
Antusiasme peserta sangat begitu terlihat pada Webinar Digdakser Seri IV ini. Walaupun kapasitas Zoom hanya 1.000 orang, disinyalir banyak peserta yang bergantian masuk saat ada peserta lain yang terlempar. Berdasarkan isian form refleksi, sebagian besar peserta memberikan kesan tanggapan positif terhadap webinar yang diselenggarakan. Umumnya peserta menyampaikan bahwa mereka mendapat banyak ilmu, wawasan, dan inspirasi.
“Para narasumber sangat menginspirasi, sangat tertarik untuk menulis semoga di tahun ini dapat terealisasi,” ujar Fatmawati dari SMKN 2 Cilegon.
“Saran saya kalau bisa untuk berikutnya bisa diikutsertakan teman- teman yang tidak bisa masuk Zoom lewat YouTube saja,” saran Nur Laila Ibrahim dari SMP Negeri 4 Wonosari, Gorontalo.
“Tapi terlalu cepat, hectic sama peserta dan chat. Masih penasaran pelatihan selanjutnya biar bisa memiliki keberanian untuk mulai menulis dan dipublikasi,” kata Ujang Hernawan dari SMAN 2 Maja, Kabupaten Lebak, Banten.
“Semoga ke depan ada lanjutan webinar menulis ini dalam bentuk praktik, dan nantinya akan menghasilkan buku antologi bersama guru senusantara,” harap Reni Adilandari dari SMP Negeri 6 Kaway XVI, Aceh Barat.
Membludaknya jumlah peserta mengakibatkan sedikit masalah dalam kegiatan Zoom tersebut. Pada kolom chat di ruang Zoom, terlihat beberapa kali ada penyusup yang mengirimkan tautan dengan judul Link Presensi, padahal panitia sudah menyampaikan bahwa link daftar hadir baru akan dibagikan mulai pukul 14.30 WIB. Selain itu, banyak peserta yang mengeluhkan bahwa sertifikat belum diterima padahal sudah mengisi datar hadir.
“Ya, ada sedikit kendala di pengiriman sertifikat. Berdasarkan rekapitulasi daftar hadir, yang mengisi daftar hadir lebih dari 2.600. Padahal lapasitas Zoom yang digunakan adalah 1.000 peserta,” ujar Ketua PD IGI Kota Serang. Namun Sonny berjanji bahwa timnya akan mencoba menyelesaikan pengiriman secepat mungkin.
“Tindak lanjut dari kegiatan ini, PD IGI Kota Serang akan mencoba mendorong dan memfasilitasi para pendidik untuk menerbitkan tulisannya, baik dalam bentuk buku maupun melalui media massa. Targetnya, pada Hardiknas nanti kita agendakan untuk launching Buku Kumpulan Opini Bidang Pendidikan dari para pendidik yang ada di Banten,” pungkas Sonny.
Comments are closed.