Ratusan Sekolah di Pinggir Pusat Kota Jepang Tutup, Akibat Penurunan Populasi
Satubanten.com- Penurunan populasi atau depopulasi Jepang makin menampakkan konsekuensinya. Sejumlah sekolah di pinggir pusat kota Jepang banyak yang tutup karena tak ada lagi murid.
Penutupan sekolah dialami oleh sekolah Yumoto, yang berada di desa Ten Ei, bagian pegunungan Jepang sisi utara. Dua siswa bernama Eita Sato dan Aoi Hoshi menjadi satu-satunya dan lulusan terakhir di SMP Yumoto yang akan ditutup secara permanen saat tahun ajaran berakhir, Jumat (31/3).
“Kami mendengar desas-desus tentang penutupan sekolah di tahun kedua kami, tetapi saya tidak membayangkan itu akan benar-benar terjadi. Saya terkejut,” kata Eita, mengutip Reuters.
Fenomena tutupnya sekolah terjadi akibat angka kelahiran di Jepang anjlok lebih cepat dari yang diperkirakan.
Jumlah ini terus meningkat terutama di daerah pedesaan seperti Ten-ei, area ski pegunungan dan mata air panas di prefektur Fukushima yang telah merasakan depopulasi.
Perdana Menteri Fumio Kishida telah menjanjikan langkah-langkah untuk meningkatkan angka kelahiran, termasuk menggandakan anggaran untuk kebijakan terkait anak, dan mengatakan menjaga lingkungan pendidikan sangat penting. Namun usaha ini berdampak sangat kecil.
Diketahui angka kelahiran di Jepang anjlok di bawah 800.000 pada tahun 2022. Angka ini menjadi rekor terendah baru, menurut perkiraan pemerintah dan delapan tahun lebih awal dari yang diharapkan.
Pemerintah merilis data bahwa sekitar 450 sekolah tutup setiap tahun. Dalam rentang waktu 2002 dan 2020, hampir 9.000 sekolah tutup permanen. (**)
Comments are closed.