Peran Komunikasi Bisnis Dalam Budaya

332

 

Oleh : 1. Qothrunnada Asiwaq Islami, 2. Risky Amelia Putri/ Mahasiswa Universitas Pamulang

Satubanten.com- Pada dasarnya, setiap negara tidak selalu dapat memenuhi segala kebutuhannya akibat penyebaran sumber daya yang tidak merata. Masing-masing negara memiliki keunggulannya tersendiri, seperti Indonesia dengan komoditas batu baranya dan Jepang dengan tekonologinya yang canggih. Oleh karena itu, perdagangan antarnegara dibutuhkan dalam pemenuhan permintaan pasar. Penguatan hubungan bisnis pun akan membuka potensi pasar global yang besar. Adanya perbedaan praktik bisnis antarnegara, yang disebabkan oleh perbedaan adat dan budaya, dapat menjadi hambatan bagi mereka yang tidak bisa mengatasinya atau justru menjadi kekuatan bagi mereka yang dapat memanfaatkan kondisi tersebut. Dengan demikian, setiap perusahaan dituntut untuk mempelajarinya agar dapat mengisi celah informasi budaya yang ada. Lebih lanjut, hal ini akan mempengaruhi kualitas komunikasi bisnis yang dibangun.

Komunikasi sendiri merupakan suatu proses penyampaian informasi antar dua orang atau lebih melalui suatu media untuk mendapatkan suatu tanggapan (feedback). Dalam prosesnya, pesan yang disampaikan tidak hanya bersifat informatif, namun juga persuasif agar pihak lain bersedia untuk melakukan suatu kegiatan, dalam hal ini, kerjasama bisnis. Hal tersebut dilakukan agar komunikasi dapat memenuhi fungsinya dalam menginformasikan, membujuk, serta mempromosikan sesuatu. Dengan kata lain, komunikasi komersial antarbudaya adalah komunikasi yang digunakan, baik secara verbal maupun non-verbal, dalam dunia bisnis yang mempertimbangkan faktor budaya lokal, regional, dan nasional.

Mengembangkan keterampilan komunikasi antarbudaya menjadi langkah kedua dalam beradaptasi, khususnya saat behubungan dengan budaya yang berbeda. Sebagai inti dari operasi bisnis global, teknik komunikasi berperan besar dalam menentukan kelanjutan suatu bisnis. Peningkatan tingkat dan jenis bisnis internasional, mobilitas global, dan teknologi komunikasi global kerap memerlukan perhatian dan pemahaman lebih terkait proses komunikasi dan implikasinya bagi bisnis. Salah satunya adalah penggunaan bahasa standar yang memengaruhi efisiensi komunikasi. Dalam praktiknya, bahasa Inggris telah lama menjadi bahasa bisnis global. Perusahaan multinasional turut mewajibkannya sebagai bahasa korporat yang umum sebagai upaya untuk memfasilitasi komunikasi di seluruh fungsi dan usaha bisnis dengan beragam geografis. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk menjangkau potensi pasar yang lebih luas lagi.

Selain itu, dalam kaitannya dengan komunikasi, budaya yang ada di setiap negara pun turut serta memberdayakan masyarakat untuk menjaga lingkungan alam dan sosial, serta membawanya ke arah yang lebih baik. Menurut Bronislaw Malinowski, segala sesuatu yang ada di masyarakat ditentukan oleh budaya yang berasal dari komunitas yang sama. Di sisi lain, Herskovits berpendapat bahwa budaya adalah sesuatu telah diturunkan dari generasi ke generasi. Pentingnya pemahaman budaya sebagai bentuk dari komunikasi dan komunikasi sebagai budaya tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Melalui berbagai bentuk komunikasi yang efektif, budaya dan berbagai bentuk kearifan lokal nusantara dapat dimanfaatkan untuk keberlangsungan lingkungan hidup.

Implementasi revolusi industri generasi keempat hendaknya diikuti oleh pembentukan karakter kepribadian yang sesuai dengan nilai-nilai budaya bangsa. Proses pembentukan kepribadian itu sendiri tentu tidak mudah. Hal ini disebabkan oleh banyaknya persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini terutama dalam bilang industri. Masyarakat global dituntut untuk memiliki keseimbangan antara penguasaan teknologi dengan kepribadian yang sesuai nilai luhur budaya bangsa dengan tetap memelihara kearifan lokal.

Salah satu kekayaan budaya yang miliki oleh Indonesia adalah batik. Batik (kata “Batik”) berasal dari bahasa Jawa yaitu: “amba” yang berarti menulis dan “nitik” yang berarti titik. Indonesia telah mengalami beberapa permasalahan dengan negara lain menyangkut pengklaiman budaya. Maraknya isu pengklaiman budaya tersebut mengakibatkan pemerintah mengambil sikap untuk menyelamatkan kekayaan budaya Indonesia dengan mulai menginventarisir semua kekayaan budaya yang ada di Indonesia, baik berbentuk seni, adat istiadat, maupun permainan tradisional. Hal ini sangat perlu dilakukan demi menghindari terjadinya pengklaiman oleh negara lain terhadap budaya Indonesia dikemudian hari. Untuk mewujudkan perdamaian antar negara yang mengklaim hak milik negara lain maka komunikasi dan media menjadi tempat bagi suara semua orang yaitu bagaimana opini publik dapat dibentuk dan diekspresikan melalui media cetak, radio, film, sistem elektronik, dan seni.

Selain itu, pebisnis juga memegang peranan penting dalam memperkenalkan batik ke dunia internasional. Batik sendiri dapat kita lihat dari dua sisi, yaitu sebagai warisan sosial budaya yang perlu untuk dilestarikan dan sebagai suatu komoditas ekonomi yang diperdagangkan. Dalam memperdagangkan batik ini, para pengusaha batik berdiplomasi sedemikian rupa agar rekan bisnisnya dapat tertarik dengan batik. Pemahaman pebisnis terhadap batik haruslah luas. Mereka harus bisa menjelaskan bahwa batik adalah budaya asli Indonesia dalam memiliki nilai estetika dan nilai historis yang besar. Cara pembuatan batik sendiri sangatlah rumit dan membutuhkan waktu yang lama. Oleh sebab itu, harga batik relatif mahal. Di sinilah letak pentingnya penerapan komunikasi yang baik tersebut.

Pada akhirnya, negosiator dari budaya yang berbeda dapat menggunakan teknik pemecahan masalah dan metode pengambilan keputusan yang berbeda. Perbedaan-perbedaan ini termasuk nilai-nilai, norma, kepercayaan, sikap, bahasa, dan persepsi yang sangat menentukan pola komunikasi antar budaya yang mengarah pada kesalahpahaman, prasangka, stereotip, dan sikap diskriminatif. Tunjukkan sikap yang fleksibel, rasa hormat, kesabaran, dan sikap ramah dalam proses negosiasi. Yang demikian bertujuan agar lebih mudah untuk memahami pandangan lawan bicara sehingga dapat dicapai suatu solusi untuk kepentingan kedua belah pihak.(Sbs)

Comments are closed.