Oleh: Maharani Deviana Yuniarti / Wulan Daramita/ Mahasiswa Universitas Pamulang.
Satubanten.com- Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak pernah terlepas dengan namanya Komunikasi. Komunikasi sendiri merupakan suatu proses penyampaian informasi baik pesan, ide maupun gagasan dari satu pihak kepada pihak lain yang umumnya dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua
belah pihak. Dalam proses komunikasi kita akan melibatkan ekspetasi, persepsi, tindakan, dan penafsiran.
Maksud dari kalimat ini adalah saat kita berkomunikasi dengan orang lain maka kita akan menjadi
komunikator yang akan memberi pesan secara verbal maupun non-verbal dan orang yang menerima pesan akan menjadi komunikan yang nantinya akan menafsirkan seluruh pesan dari komunikator.
Komunikasi tidak bisa di pandang sekedar sebagai sebuah kegiatan yang menghubungkan manusia saja dalam keadaan pasif, tapi komunikasi harus di pandang sebagai proses yang menghubungkan manusia melalui sekumpulan tindakan yang terus menerus di perbaharui. Komunikasi itu dinamik, selalu berlangsung ataupun sering berubah-ubah. Itulah salah satu karakteristik komunikasi.
Manusia juga merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri, maka dari itu perlu adanya interaksi antara satu dengan lainnya. Dari interaksi atau komunikasi ini akan dipertemukan dengan berbagai macam ragam budaya. Untuk dapat beradaptasi maka kita perlu mengetahui mengenai Komunikasi lintas budaya Komunikasi lintas budaya adalah interaksi atau pertukaran pikiran antara orang-orang yang berbeda budayanya yang meliputi bahasa, kepercayaan, sopan santun, adat, seni, pendidikan, humor dan organisasi sosial. Pada hakikatnya proses komunikasi antar budaya sama dengan proses komunikasi lain yakni suatu proses yang interaktif dan transaksional serta dinamis.
Kenapa komunikasi lintas budaya itu penting?
Pada zaman sekarang ini, kita sudah memasuki era digitalisasi dimana teknologi sudah semakin berkembang. Hal ini membuat masyarakat mau tidak mau harus mengikuti perkembangan zaman agar tidak jauh tertinggal. Namun, semakin berkembangnya zaman maka akan semakin berpengaruh bagi kehidupan masyarakat ketika berinteraksi antara satu sama lain, terutama dengan adanya perbedaan budaya di masyarakat. Budaya sendiri memiliki pengertian pola hidup menyeluruh, bersifat kompleks, abstrak, dan luas yang unsurnya tersebar luas dan meliputi beragam kegiatan sosial manusia. Hal ini sesuai dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika yang memiliki arti yaitu berbeda-beda tetapi tetap satu. Komunikasi antar budaya akan menghantarkan setiap budaya individu untuk semakin dikenali oleh individu lainnya, dengan adanya hal ini maka setiap individu akan menghargai budaya individu lainnya.
Dalam komunikasi antar budaya pasti tiap individu akan menemui beberapa konflik yang di mana konfik ini terjadi karena perbedaan antara tiap individu. Budaya ada beragam jenisnya dan sudah dilakukan secara turun temurun tetapi setiap negara dan daerah memiliki kebudayaan yang beragam. Oleh sebab itu, diperlukan komunikasi antar budaya agar dapat saling memahami satu sama lain.
Dengan adanya perbedaan budaya ini menimbulkan berbagai macam pendapat masyarakat dan untuk menyelaraskannya adalah diperlukan komunikasi. Komunikasi dan budaya adalah perpaduan yang harus
disatukan. Komunikasi dan budaya harus bekerja secara bersama sehingga tidak akan menimbulkan
kesalahpahaman, seperti yang dikatakan Larry Samovar bahwa Communication and culture work in
tandem (Samovar, Porter, McDaniel, Roy, 2017, p. 37).
Beragamnya budaya membuat kita mau tidak mau harus mempelajari budaya tersebut. Salah satunya yang paling banyak dipelajari adalah bahasa. Setiap negara menggunakan bahasa yang berbeda-beda, seperti di Australia, Amerika, dan Inggris, negara tersebut menggunakan bahasa Inggris, namun aksen dan beberapa artinya pun berbeda-beda. Bahkan di Indonesia sendiri pun yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa utama tetap saja hampir semua daerah memiliki bahasa daerahnya masing- masing. Sebagai contoh di dalam pulau Jawa terbagi menjadi Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, DKI Jakarta, dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Bahasa daerah dalam pulau Jawa sendiri berbeda-beda, seperti Jawa Barat menggunakan bahasa sunda, Jawa Tengah dan Jawa Timur menggunakan bahasa Jawa. Namun, bahasa Jawa yang digunakan pun beberapa memiliki arti yang berbeda. Sebagai contoh, kata mari di Jawa Tengah berarti sembuh dan di Jawa Timur berarti selesai. Melihat hal tersebut semakin membuktikan bahwa komunikasi antar budaya sangat diperlukan dalam sehari-hari, terutama ketika berinteraksi dengan masyarakat lain yang memiliki perbedaan budaya. (Sbs)
Comments are closed.